![]() |
Kesenian Reog di Pantai Piwang, Sabtu (13/04) (Putra/Peristiwanusantara.com) |
By Putra Mardiyanto
NATUNA, Peristiwanusantara.com – Pantai Piwang di Kota Ranai dipadati ratusan masyarakat Natuna khususnya warga Kecamatan Bunguran Batubi, guna menyaksikan kesenian Reog, Sabtu (13/04/2025) malam.
Seluruh pengunjung kagum melihat kegarangan Singo Barong di atas pentas yang dimainkan oleh Sanggar Seni Singo Mudho. Sanggar ini berdiri akhir tahun 2024 yang digagas oleh para generasi muda untuk meneruskan perjuangan para sepuh, dalam upaya melestarikan seni Reog di tanah Natuna.
Kesenian khas asal Ponorogo, Jawa Timur ini, sudah lama tumbuh dan menjadi hiburan rakyat di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Kesenian Reog tumbuh dan berkembang bersama dengan sejumlah kesenian lokal khas Natuna.
Ketua Sanggar Kesenian Reog Ponorogo Singo Mudho, Rusno mengatakan kolaborasi kesenian Reog dengan kesenian lokal menjadi salah satu hiburan alternatif warga di tengah tumbuhnya industri hiburan modern.
Ia menyebut, proses akulturasi budaya khas Natuna dan kesenian Reog sendiri terjadi setelah masyarakat Jawa Timur khususnya Ponorogo, bertransmigrasi ke Kabupaten Natuna sekitar tahun 90-an silam. Bukannya saling mematikan, dua budaya berbeda ini justru saling melengkapi satu sama lain.
Di Kecamatan Bunguran Batubi, tepatnya di Desa Gunung Putri, awal mula Reog Ponorogo lahir di tanah Melayu Natuna.
Rusno mengatakan para sesepuh seniman Reog Ponorogo di Desa Gunung Putri, terus menjaga harapan agar Reog Ponorogo tetap eksis di tengah perkembangan zaman dan himpitan usia para pemainnya yang semakin tua.
Ia mengaku tak menyangka antusias masyarakat sangat tinggi terhadap pertunjukan Reog. Baginya dan para seniman Reog lainnya, antusias masyarakat ini menjadi penyemangat untuk terus melestarikan Reog Ponorogo di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah Natuna.
“Antusias masyarakat ini menjadi penyemangat kami untuk tampil lebih baik dan meriah lagi nanti. Mudah-mudahan Singo Mudho tetap eksis dan kompak,” kata Rusno kepada sejumlah awak media saat ditemui usai Pentas Reog Ponorogo di Pantai Piwang, Ranai.
Sanggar Reog Singo Mudho, katanya, diisi oleh anggota dengan berbagai latar belakang keahlian selain seniman Reog. Para pemuda berbakat dari Organisasi Setia Hati Terate (PSHT) Natuna di bawah kepemimpinan Wahono, juga turut menyatu dalam tubuh Sanggar Reog Singo Mudho.
Bersatunya PSHT dalam Sanggar Singo Mudho, menjadi bukti bahwa sanggar kesenian ini terbuka bagi para pemuda yang antusias mengenali dan ingin mempelajari kesenian Reog Ponorogo. (Put)
Editor : Ismanto
Posting Komentar