![]() |
Bupati Natuna Cen Sui Lan saat sidak ke RSUD Natuna, Rabu (12/3) pagi (Putra/Peristiwanusantara.com). |
By Putra Mardiyanto
NATUNA,Peristiwanusantara.com - Bupati Natuna Cen Sui Lan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di rumah sakit umum daerah (RSUD) Natuna, Rabu (12/3) pagi.
Didampingi Sekretaris Komisi I Erimudin, Kepala Dinas Kesehatan, Cen Sui Lan memantau seluruh ruangan pelayanan rumah sakit. Hampir setiap pelayanan menyampaikan keluhan.
Bahkan dua orang dokter kontrak di IGD tidak diperpanjang. Ditambah obat-obatan sering kosong. Tidak hanya itu, mekanisme pelayanan BPJS mendapat perhatian. Mengingat RSUD adalah satu satunya pelayanan IGD 24 jam.
Dalam aduan tersebut Cen Sui Lan langsung menyempatkan diri menghubungi pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan kondisi Natuna yang kekurangan dokter.
Cen mengatakan, kekurangan dokter di RSUD Natuna saat ini harus mendapat perhatian khusus Kementerian Kesehatan.
"Perlu kebijakan khusus dari Kemenkes, supaya pelayanan IGD rumah sakit berjalan baik melayani pasien darurat," kata Cen.
Ia menawarkan, beberapa peralatan medis di radiologi kondisi rusak harus cepat diperbaiki. Pihak yang bertanggungjawab segera mengatasi kendalanya.
Ia juga menekankan, kepada manajemen RSUD agar tidak lagi menerapkan system rekam medis dengan metode manual. Karena dari kementerian sudah menyediakan aplikasi rekam medis yang digunakan secara nasional. Selain penerapan layanan yang paperless, cara ini juga lebih efektif dan efisien.
"Untuk Kepala Dinas Kesehatan, mengaktifkan kembali IGD di puskesmas, sehingga pasien yang kondisi darurat tidak menumpuk di RSUD," ujarnya.
Cen Sui Lan juga melakukan inspeksi ke seluruh ruangan untuk mendengar langsung keluhan tenaga kesehatan, termasuk kendala kendala yang dialami oleh masyarakat langsung saat melakukan pengobatan.
Ia mengatakan, masalah ketersedian obat-obatan dan darah adalah priortas, yang selalu mengalami kelangkaan. Tentunya ini harus menjadi perhatian manajemen bagaimana system pengadaan bisa diperbaiki dan tidak lagi mengalami kelangkaan.
"Edukasi kesehatan harus lebih gencar diberikan kepada masyarakat. Jadi bukan hanya pelayanan kesehatan yang ditingkatkan tapi masyarakat harus paham penerepan pola hidup sehat yang di mulai dari rumah," pesannya.
Hasil inspeksi hari ini sambungnya, pemerintah daerah bersama pihak terkait akan mendorong perbaikan pelayanan, alat medis dan kebutuhan dokter yang orientasinya adalah pelayanan maksimal kepada masyarakat. Rumah sakit saat ini masih tipe C, akan ditingkatkan ke tipe B.
Rumah sakit masih kurang ruangan IGD hanya 6 bad. Sehingga masih banyak pasien meninggal sebelum ditangani di ICU.
"Setelah ini akan segera menggelar pertemuan dengan BPJS terkait jenis penyakit yang dapat diklaim oleh BPJS. Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait banyak penyakit yang tidak bisa di klaim oleh BPJS sehingga masyarakat harus membayar secara pribadi," pungkasnya. (Put)
Editor : Ismanto
Posting Komentar