Foto: Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III mengevakuasi jenazah guru yang menjadi korban pembunuhan OPM (dok. TNI)
Editor By : Ismanto
JAKARTA, Peristiwanusantara.com - Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III mengevakuasi jenazah guru
yang menjadi korban pembunuhan kelompok bersenjata Organisasi Papua
Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Guru bernama Rosalina (30) ditemukan tewas dalam kondisi luka akibat
kekerasan yang dilakukan OPM.
Serangan brutal terhadap warga di
Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan terjadi pada Jumat
(21/3/2025) pukul 17.00 WIT. Satu orang guru meninggal dan enam orang
luka-luka.
"Evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat mengingat
kondisi di Distrik Anggruk masih sangat rawan. Tim kami harus menghadapi
medan berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata," kata
Dansatgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III Letkol Gustiawan
melalui keterangan tertulis, Minggu (23/3/2025).
Jenazah korban kemudian dibawa ke Bandara Dekai. Selanjutnyaa dilakukan proses identifikasi.
"Namun,
berkat koordinasi yang baik, jenazah korban berhasil dibawa ke Bandara
Dekai Kab. Yahukimo untuk proses identifikasi lebih lanjut," ujarnya
Selain
mengevakuasi korban, Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III juga
mendokumentasikan kerusakan akibat aksi pembakaran sekolah yang
dilakukan oleh OPM. Sementara, Pangkoops Habema Mayjen Lucky Avianto
mengatakan kehadiran satgas untuk memastikan dan menjamin keamanan di
wilayah tersebut tetap terjaga.
"Satgas Habema hadir sebagai
bagian dari upaya negara dalam memastikan setiap warga negara, termasuk
tenaga pendidik, dapat hidup dan bekerja dengan aman," ucapnya.
"Kami
telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi jenazah korban, serta
mengamankan lokasi agar situasi tetap terkendali," lanjutnya.
Hingga
saat ini, Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III masih melakukan
pencarian terhadap pelaku dan meningkatkan patroli di wilayah rawan guna
mencegah kejadian serupa terulang. Lucky mengimbau masyarakat agar
tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan demi menjaga
keamanan bersama.
Serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok OPM
pimpinan Elkius Kobak. Kelompok kriminal bersenjata (KK) itu sebelumnya
meminta sejumlah uang kepada para tenaga pengajar.
Namun, karena
permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok ini melakukan aksi
kekerasan pembunuhan, dan menganiaya enam orang guru, membakar gedung
sekolah dan rumah guru, serta menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Sumber : detik.com
Posting Komentar