![]() |
Bupati Natuna Cen Sui Lan saat menghadiri Safari Ramadhan di Masjid Hikmatul Huda, Desa Gunung Putri, Kecamatan Bunguran Batubi, Minggu (09/03/2025) (Putra/Peristiwanusantara.com) |
By Putra Mardiyanto
NATUNA, Peristiwanusantara.com - Belum genap satu bulan bertugas sebagai kepala daerah, kepemimpinan Cen Sui Lan - Jarmin harus dihadapkan dengan sejumlah tanggungjawab yang harus diselesaikan.
Mulai dari hutang yang pantastis peninggalan kepemimpinan sebelumnya, hingga adanya kebijakan rasionalisasi anggaran oleh pemerintah pusat, hal ini membuat dirinya harus rela mengulur waktu, demi berjalannya roda pemerintahan.
"Saya baru menjabat 19 hari sebagai Bupati Natuna dan baru 9 hari di Natuna, tapi saya langsung mendapatkan hadiah sangat besar, yaitu hutang Pemda lebih dari Rp 180 miliar," kata Cen Sui Lan saat menghadiri Safari Ramadhan di Masjid Hikmatul Huda, Desa Gunung Putri, Kecamatan Bunguran Batubi, pada Minggu (09/03/2025) malam.
Cen Sui Lan, menjelaskan, selain hutang, tantangan yang harus dihadapi ialah kebijakan rasionalisasi anggaran oleh Pemerintah Pusat. hampir seluruh lembaga kementerian dilakukan pemangkasan anggaran sekitar 50 persen.
Hal ini pun berdampak bagi seluruh daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kondisi ini tentu tidak mudah baginya
"Rasionalisasi bukan hal yang mudah. Mau tidak mau, kami harus memotong TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai). Ini terpaksa harus kita jalankan, karena kalau tidak, keuangan Pemda bisa kolaps," ungkap Cen Sui Lan.
Untuk itu ia meminta kepada semua pihak untuk tidak saling menyalahkan dan saling lempar tanggungjawab. Baginya setiap masalah harus diselesaikan secara bersama-sama, agar menemukan solusi yang tepat tampa saling menyalahkan.
"Mari kita saling bergandengan tangan, saling mendukung, jangan saling menyalahkan. Sama-sama kita cari solusinya. Mudah-mudahan efisiensi anggaran ini hanya sementara, kedepan InsyaAllah akan lebih baik lagi," paparnya.
Selain itu ia juga berharap, ke depan akan ada investasi yang masuk ke Natuna, supaya daerah berjuluk Mutiara Diujung Utara Indonesia tersebut, tidak bergantung pada transfer dari pemerintah pusat.
"Jika kita bisa menjaga keamanan, mudah-mudahan investasi itu bisa kita dapatkan. Asalkan kita bisa saling mendukung, saling menjaga, saya yakin semua bisa kita lewati, jangan pernah putus asa," tandas Cen Sui Lan.
Ia juga berpesan agar selama bulan Ramadhan ini, kita semua bisa saling memaafkan, saling toleransi dan saling menjaga hati.
"Pesan saya di bulan yang penuh berkah ini, kita semua bisa menjadi insan yang berguna bagi makhluk lain, bisa memberikan kebahagiaan bagi orang lain, saling mendoakan supaya kita bisa lebih baik lagi. InsyaAllah kita bisa," pungkas Cen Sui Lan.
Sementara itu, Camat Bunguran Batubi, Mujahidin, mengungkapkan, jika Kecamatan yang dihuni oleh 3.998 jiwa itu, bisa dikatakan sebagai Kampung Pancasila. Sebab, seluruh suku dan agama, ada di Kecamatan tersebut.
"Meski demikian, kami bisa hidup berdampingan dan harmonis. Artinya, toleransi itu sudah terjadi di Kecamatan Bunguran Batubi. Mudah-mudahan dengan kepemimpinan yang baru ini, akan lahir semangat baru dan energi baru, untuk kemajuan Bunguran Batubi yang lebih baik lagi," harap Mujahidin.
Mujahidin juga menyampaikan terimakasih kepada Pemda Natuna, karena telah menjadikan Batubi sebagai salah satu Kecamatan, yang masuk dalam jadwal Safari Ramadhan diawal kepemimpinan Bupati baru. (Put)
Editor : Ismanto
Posting Komentar