-->

Ads (728x90)

Sidak ke Penangkaran Buaya yang Ambrol di Pulau Bulan, DPRD Batam Sampaikan Ini kepada Pihak Perusahaan
Anggota DPRD Kota Batam saat sidak ke penangkaran buaya di Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Rabu (15/1/2025) (Ist/Peristiwanusantara.com)

By Carles

BATAM, Peristiwanusantara.com
– Cuaca ekstrem, dengan intensitas curah hujan tinggi membuat air danau meluap dan arus deras membuat tanggul penangkaran buaya di Pulau Bulan, Kecamatan Bulang, Kota Batam yang dikelola oleh PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) jebol.

“ Ada tiga lapis tanggul penangkaran buaya ini yang di keliling dua danau air tawar,” kata Pimpinan PT PJK Toni Budiharjo saat menerima anggota Komisi I dan Komisi II DPRD Batam yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke penangkaran buaya tersebut, pada Rabu (15/1/2025) kemarin.

Lebih lanjut, Toni Budiharjo menjelaskan danau di sebelah kanan yang lebih luas terdapat sekitar 150 ekor buaya dan di danau sebelah kiri jalan yang lebih kecil terdapat tujuh ekor buaya. Kedua danau dipisahkan jalan tanah dan dikelilingi tanggul tembok. Namun danau sebelah kiri terhubung ke sungai yang menuju ke laut.

“ Kami perkirakan sekitar tujuh ekor buaya lepas namun kami masih akan hitung, apakah yang dari sebelah ini ada juga buaya yang lepas. Kami perlu waktu beberapa hari untuk mengeringkan air danau ini dan menghitung jumlah seluruh buaya,” kata Toni.

Sebelum dihitung total jumlahnya, Toni mengaku tidak dapat mengetahui persis berapa buaya yang lepas.  Populasi buaya di penangkaran tersebut sekitar 800 ekor lebih. Adapun jenis buaya yang ditangkar adalah crocodile phosphorus, dimana penangkaran dilakukan untuk mengambil kulit reptil berkenaan lalu diekspor ke mancanegara.

“Ada empat ekor buaya yang berhasil kami tangkap. Kami juga terus mencari baik siang maupun malam. Kami sudah berkoordinasi dengan Polsek dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),” kata Toni.

Selain penangkaran buaya, di Pulau Bulan ini juga terdapat pula peternakan babi yang dikelola PT Indotirta Suaka. Kedua perusahaan ini masih dalam satu group yang mengelola lokasi peternakan di Pulau Bulan.

Rombongan anggota DPRD Batam ini dipimpin oleh Wakil Ketua I Aweng Kurniawan, adapun anggota Dewan yang ikut dalam sidak ini adalah anggota Komisi I yakni; Anwar Anas, Jimmi Simatupang ST, Jimmi Siburian, Dr Muhammad Mustofa SH MH, Rival Pribadi SH, Hendrik SH dan Tumbur Hutasoit SH. Sedangkan dari Komisi II, yakni : Haji Sulaiman, Mangihut Rajagukguk SE MM, Yefri, Kamaruddin, Setia Putra Tarigan, dan M Syafei ST MM. Camat Bulang dan Lurah Batu Legong juga ikut mendampingi sidak berkenaan.

Kepada pimpinan PT PJK, Aweng Kurniawan mengatakan mereka melakukan sidak untuk merespon keluhan nelayan yang takut melaut. Bahkan beliau menerima pengaduan ada nelayan yang terluka digigit buaya.

“Para nelayan menggantungkan hidupnya pada laut. Jadi, kita ingin tahu bagaimana tanggungjawab perusahaan dan apa saja upaya-upaya untuk mengembalikan buaya yang lepas tersebut,” kata Aweng.

Ia juga meminta pihak perusahaan penangkaran agar terus berkoordinasi dengan instansi terkait yakni kepolisian dan BKSDA. Selain itu, segera membenahi penangkaran agar kejadian serupa tidak terulang.

“Populasi buaya ini kan bertambah terus. Tentu penataan dan pengamanan lokasi penangkarannya harus lebih baik. Apalagi usia penangkaran ini sudah puluhan tahun. Kami akan terus awasi ini,” katanya.

Anggota DPRD Kota Batam dari Fraksi Partai Nasdem, Kamaruddin juga meminta pihak PT PJK supaya memperhatikan nelayan sekitar yang terdampak akibat kasus jebolnya tembok penangkaran buaya tersebut.

Ia meminta pihak perusahaan menyalurkan bantuan melalui skema CSR (corporate social responsibility) kepada nelayan sekitar. Karena mereka sudah takut melaut akibat lepasnya puluhan buaya akibatnya jebolnya tanggul penangkaran buaya tersebut. (les)


Editor : Ismanto

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar