-->

Ads (728x90)

Pimpin Upacara Memperingati HAB ke 70, Sekda Jefridin Bacakan Pidato Menteri Agama
Sekda Jefridin (kemeja batik) bersama guru dan siswa MAN 1 Batam usai memimpin upacara di Lapangan MAN 1 Batam Kecamatan Sagulung, Jumat (3/01/2025) (Ist/Peristiwanusantara.com)

By Carles
BATAM, Peristiwanusantara.com
– Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Batam, Jefridin, M.Pd membacakan pidato tertulis Menteri Agama RI, Dr. KH. K.H. Nazaruddin Umar, MA saat memimpin memimpin upacara memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 Tahun 2025 mewakili Walikota Batam, Muhammad Rudi.

Upacara yang digelar di Lapangan MAN 1 Batam Kecamatan Sagulung, pada Jumat (3/01/2025) ini dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Zulkarnain Umar diwakili Kepala TU Kementerian Agama, Magdalena, Ketua DPRD Kota Batam, Muhammad Kamaludin dan pelajar.

Dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Jefridin, Menteri Agama mengatakan bahwa Hari Amal Bakti Tahun 2025 tak dapat dipisahkan dari komitmen seluruh jajaran Kementerian Agama untuk memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia, hingga memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

"Hari Amal Bakti merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian luar biasa para pendahulu kita dalam memaknai kehadiran Kementerian Agama. Semangat memperingati,” katanya.

Keberadaan Kementerian Agama merupakan jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dengan negara.

Dikatakannya, Indonesia bukanlah negara agama, dan bukan pula negara sekuler ataupun negara yang membolehkan propaganda antiagama. Namun negara memberi tempat terhormat bagi agama dan masyarakat Indonesia karena negara berperan dalam menjaga religiusitas masyarakat, kebebasan beribadah, meningkatkan kualitas kehidupan intern dan antarumat beragama.

 “Dalam beberapa dekade terakhir, muncul fenomena kesenjangan antara kehidupan umat dengan ajaran agama yang dianutnya. Setiap agama melarang korupsi, tapi praktik seperti itu masih saja terjadi. Semua agama melarang kekerasan, kebencian, dan kesewenang-wenangan. Semakin dekat umat dengan ajaran agamanya, itulah bukti sukses tugas Kementerian Agama, makin jauh umat dari nilai dan moral agama, berarti tugas Kementerian Agama belum berhasil,” katanya.

Tantangan ini perlu disadari dan dijawab oleh segenap jajaran kementerian agama di seluruh Indonesia.
Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-79 mengusung tema "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas”.
Ini merupakan wujud nyata dari misi asta cita pemerintahan Prabowo - Gibran yang  mengamanatkan betapa Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis. 

Ia menyebut Kementerian Agama harus mampu menguatkan peran dalam kampanye penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, sejalan dengan asta cita Presiden.
Salah satu tugas terpenting Kementerian Agama, di samping bimbingan kehidupan beragama dan sarana peribadatan, ialah peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. 

“Pendidikan adalah tumpuan masa depan bangsa yang harus difasilitasi dengan sistem pendidikan berkualitas dan terjangkau. Proses pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia unggul dalam karakter, penguasaan sains, teknologi, literasi, dan memiliki kepedulian sosial. Anak-anak dan peserta didik yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia adalah modal kekuatan bangsa dalam mengarungi percaturan global,” tuturnya. (les)

Editor : Ismanto

Posting Komentar