Posko pelayanan kesehatan untuk warga terdampak banjir di Bintan, Sabtu (11/1) ( Ist/Peristiwanusantara.com) |
By Angga Prasetio
BINTAN, Peristiwanusantara.com - Bupati Bintan Roby Kurniawan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa berhati-hati dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (hujan,lebat,banjir,angin kencang, dan tanah longsor).
Hal tersebut disampaikan Bupati Roby mengingat sejak Jumat (10/1) kemarin, hingga hari ini Minggu (12/1) di wilayah Kabupaten Bintan intensitas curah hujan cukup tinggi yang disertai dengan angin kencang.
Ia juga meminta masyarakat untuk segera melapor apabila memerlukan bantuan maupun penanganan lainnya.
“ Jika masyarakat butuh bantuan dapat menghubungi ke nomor whatsapp +6285264705444,” kata Bupati Roby, Sabtu (11/1).
Ia menyebut Tim Gabungan dan Satgas telah diterjunkan sejak malam hari ketika debit air mulai masuk ke pemukiman hingga ke rumah-rumah warga.
Tim Gabungan dan Satgas langsung melakukan Tindakan yang cepat, menyedot genangan air dengan volume kecil di dalam rumah dan mengevakuasi warga yang rumahnya digenangi banjir di atas rata-rata.
Bupati Roby juga meminta informasi BMKG untuk terus disampaikan kepada masyarakat mengingat proyeksi cuaca merupakan hal yang memang tidak bisa dipastikan.
Ia menyebut faktor cuaca tidak bisa dipastikan. Intinya semuanya harus diantisipasi dengan baik.
“ Semua Tim juga kita siagakan. Sama-sama kita berdoa untuk masyarakat Bintan," katanya.
Petugas Medis dan Dapur Umum akan selalu siaga di lapangan. Tak lupa ia mengingatkan semua Satgas dan Tim Gabungan agar menjaga kondisi fisik selama bertugas.
Bencana hidrometeorologi (hujan,lebat,banjir,angin kencang, dan tanah longsor) tidak hanya terjadi di wilayah Bintan, tetapi juga terjadi hamper diseluruh wilayah Kepri, yaitu : Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Anambas.
Kepala Tim Analisa dan Prakiraan BMKG Stasiun Meteorologi Bandara Hang Nadim Batam, Nizam Mawardi, dalam keterangan resminya, pada Sabtu (11/1) kemarin, meminta masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Kepri yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi pada periode 11-13 Januari 2025.
Perkembangan kondisi dinamika atmosfer wilayah Kepri menunjukkan adanya indikasi potensi kejadian hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan, terutama di wilayah Kepri.
“ Hal tersebut terpantau mulai Jumat (10/1) kemarin di wilayah Kepri intensitas hujan relative mulai meningkat dan turun secara kontinyu sehingga perlu diantisipasi dalam beberapa hari ke depan akumulasi curah hujan juga akan tinggi” katanya.
Ia menjelaskan bahwa potensi terjadinya hujan dipengaruhi beberapa factor antara lain aktifnya aliran udara basah dan dingin dari Asia menuju Indonesia (Cold surge) adanya pola siklonik di wilayah Kalimantan yang menyebabkan terbentuknya pola belokan angin (shearline) di wilayah Kepri sehingga mengakibatkan perlambatan massa udara dan meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Kepri dan sekitarnya. Dan Gangguan gelombang Rossby Ekuator yang aktif di wilayah Kepri berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Kepri.
Dengan masih tingginya potensi curah hujan di Indonesia, masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana diimbau untuk terus waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang.
Ia mengatakan bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam dari stasiun meterologi Hang Nadim Batam melalui nomor 081314707352, melalui aplikasi infoBMKG (Android dan OS) atau dapat mengakses website : http//www.cuaca.bmkg.go.id. (Angga)
Editor : Ismanto
Posting Komentar