-->

Ads (728x90)

Pulau Penyengat Akan Dijadikan Sebagai Pilot Project Gerakan Wisata Bersih
Wamenpar RI saat mengunjungi Pulau Penyengat, Senin (30/12) (Ist/Peristiwanusantara.com)

By Angga Prasetio

TANJUNG PINANG, Peristiwanusantara.com – Pulau Penyengat akan dijadikan lokasi percontohan atau pilot project Gerakan Wisata Bersih.

Hal tersebut disebabkan lantaran Pulau Penyengat memiliki potensi besar untuk wisata sejarah dan religi. Cerita-cerita sejarahnya sangat kaya, sehingga storytelling di Pulau Penyengat harus diperkuat agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang lebih berkesan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) RI, Ni Luh Puspa saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Senin (30/12/2024).

Kedatangan Wamen RI bersama Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto disambut hangat oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri, beserta jajaran Disbudpar Kota Tanjungpinang, camat, lurah, dan tokoh masyarakat setempat.

Di Pulau Penyengat, Wamenpar meninjau sejumlah destinasi wisata, seperti Masjid Raya Sultan Riau, Bukit Kursi, dan kompleks makam Engku Puteri Raja Hamidah. Ia memuji infrastruktur seperti dermaga dan jalan menuju situs yang dinilainya sudah baik, tetapi masih ada kekurangan yang perlu dibenahi.

“Toilet masih terbatas, dan pengelolaan sampah di TPS 3R terkendala kurangnya daya listrik. Hal ini harus segera ditangani agar fasilitas di destinasi ini semakin optimal. Saya sudah menyampaikan hal ini agar pemerintah daerah dan pusat dapat bekerja sama mengatasinya,” kata Wamenpar.

Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto menambahkan perlunya perlengkapan penunjuk arah di setiap destinasi wisata.

“Tanda-tanda ini penting agar wisatawan dapat menjelajahi lokasi secara mandiri, meski ada pemandu,” katanya.

Hariyanto mengatakan bahwa Gerakan Wisata Bersih akan menjadi gerakan nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan melibatkan mitra strategis dari kementerian/lembaga seperti Kemendagri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, serta mitra industri, swasta, dan BUMN melalui program CSR-nya.

“Beberapa mitra strategis sudah menyatakan komitmennya. Pada saat peluncuran nanti, akan ada pernyataan bersama untuk mendukung gerakan Wisata Bersih,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri, mengapresiasi dukungan Kemenpar yang memilih Pulau Penyengat sebagai lokasi pilot project Gerakan Wisata Bersih.

“Ada beberapa fasilitas yang perlu kami benahi, seperti sarana kesehatan, penambahan toilet, pengelolaan TPS 3R, tanda penunjuk arah, dan perahu ranjau untuk memungut sampah di laut. Kami sudah menginventarisasi kebutuhan tersebut, dan Alhamdulillah Kemenpar siap membantu,” ujar Nazri.

Nazri mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjadikan Pulau Penyengat sebagai percontohan wisata bersih yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga menjaga kelestarian budaya dan lingkungan.

“Kami sudah menyediakan tempat sampah terpilah, namun masyarakat perlu didorong untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan,” ujar Nazri. (Angga)

Editor : Ismanto

Posting Komentar