-->

Ads (728x90)

Ini Pemenang Lomba Balita Sehat Indonesia Tingkat Kabupaten Bintan Tahun 2024
Ketua TP-PKK Bintan, Hafizha Rahmadhani saat menyerahkan hadiah kepada pemenang Lomba Balita Sehat Indonesia Tingkat Kabupaten Bintan tahun 2024di Ballroom Hotel Agro Beach Resort, Selasa (03/12) (Ist/Angga)

By Angga Prasetio

BINTAN, Peristiwanusantara.com
– Ahmad Alfarezel Dejma dari Puskesmas Teluk Sasah berhasil juara pertama pada Lomba Balita Sehat Indonesia Tingkat Kabupaten Bintan tahun 2024, kategori usia 6-23 bulan.

Sedangkan Juara Kedua diraih oleh Adzkia Dara Nuky dari Puskesmas Numbing, Juara ketiga diraih oleh Ashalia Zafeera Abdullad dari Puskesmas Toapaya, Juara Harapan 1 diraih oleh Zakia Maulidia Utami dari Puskesmas Berakit dan Juara Harapan 2 diraih oleh Dhaniah Nurhidayah dari Puskesmas Sri Bintan.

Lomba Balita Sehat Indonesia Tingkat Kabupaten Bintan tahun 2024 ini, digelar Dinas Kesehatan bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Bintan dengan dua kategori, yakni kategori usia 6-23 bulan dan kategori usia 24-59 tahun.

Adapun untuk kategori usia 24-59 tahun yang berhasil juara adalah :

  • Juara pertama Azizah Nur Shaqila dari Puskesmas Kijang
  • Juara Kedua Elrizal Zahwan Ramadan dari Puskesmas Kelong
  • Juara ketiga Muhammad Rifky Alfaris dari Puskesmas Kawal
  • Juara harapan 1 Arjuna Aditya Nugragha dari Puskesmas Sei Lekop
  • Juara Harapan 2 Zahid Rabbani Akmal dari Puskesmas Teluk Sasah.

Untuk kategori usia 6-23 bulan, lomba ini diikuti sebanyak 15 orang dan 24-59 bulan sebanyak 15 orang. Adapun Dewan Juri lomba terdiri dari  dokter spesialis anak RSUD Bintan, Dokter Gigi dan Pengurus Daerah IBI Provinsi Kepri.

Penyerahan hadiah kepada pemenang, dilakukan oleh Ketua TP-PKK Bintan, Hafizha Rahmadhani, pada Selasa (03/12) di Ballroom Hotel Agro Beach Resort.

Sebelum menyerahkan hadiah, Ketua TP-PKK Bintan, Hafizha Rahmadhani dalam sambutannya mengatakan lomba ini digelar dalam rangka mendorong terciptanya  proses tumbuh kembang balita secara optimal.

Dikatakannya, balita adalah anak usia 0-59 bulan yang merupakan usia pertumbuhan dan perkembangan pesat. Kesehatan balita sangat penting dalam pembangunan suatu masyarakat. Dengan kondisi kesehatan yang baik, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

“ Masa balita merupakan masa emas sekaligus masa kritis dimana pertumbuhan anak berlangsung cepat dan pada masa tersebut sangat menentukan masa depannya,” katanya.

Jika pada 1000 hari pertama kehidupan proses pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tahapannya, akan menciptakan anak yang sehat bebas dari masalah seperti stunting maupun keterlambatan perkembangan.

"Kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Mereka yang akan menjadi penghias mata kita, mereka yang akan menjadi penerus pembangunan bangsa," kata Hafizha.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Bintan, Retno Riswati menyampaikan bahwa kegiatan lomba balita sehat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan orang tua dalam membina tumbuh kembang balita, memotivasi masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan balita dan mempersiapkan generasi emas Indonesia yang sehat dan produktif.

Dikatakannya, prevalensi stunting di Bintan pada tahun 2021 menurut EPPBGM sejumlah 569 balita (5,21 persen). Tahun 2022 sejumlah 383 balita (3,41 persen), tahun 2023 sebanyak 380 balita (3,49 persen) dan tahun 2024 sampai bulan Oktober sejumlah 322 balita (3,15 persen). Dari data tersebut diketahui adanya penurunan jumlah angka stunting di Bintan berkat berbagai upaya yang dilakukan.

Ia menyebut bahwa pihaknya telah melakukan beberapa strategi dalam rangka melakukan intervensi spesifik untuk pencegahan dan penurunan stunting diantaranya meningkatkan cakupan dalam pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, aksi bergizi yang dilakukan di SMP dan SMA, pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil, ASI ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan, PMT pangan lokal bagi ibu hamil kurang energi kronis dan beberapa tindakan lainnya.

Acara lomba ini juga dirangkai dengan penyerahan laptop kepada 15 orang Tenaga Pengelola Gizi (TPG) di 15 puskesmas yang ada di Bintan. 

Hal ini merupakan reward dari Pemerintah Kabupaten Bintan kepada 15 TPG Puskesmas se-Bintan sebagai peraih Penghargaan Kabupaten Terbaik se-Provinsi Kepri dalam pengentrian elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat. (Angga)

Editor : Ismanto

Posting Komentar