Indonesia Kirim 50,5 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Korban Gempa Dahsyat M7,3 Vanuatu (Foto : Okezone.com) |
By Carles
JAKARTA,Peristiwanusantara.com
- Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Vanuatu. Bantuan
dengan total berat 50,5 ton ini ditujukan untuk warga yang menjadi
korban gempa berkekuatan 7,3 skala Richter, beberapa waktu lalu.
Pelepasan
bantuan kemanusiaan dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Base Ops Lanud Halim
Perdanakusuma, Jakarta.
Pratikno mengatakan, pengiriman bantuan kemanusiaan ini merupakan perintah langsung Presiden Prabowo Subianto.
“Arahan
Presiden agar bantuan ini segera diberangkatkan. Presiden minta kepada
tim yang akan berangkat ke Vanuatu untuk menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya, dan bekerja sama yang baik dengan pemerintah dan
masyarakat Vanuatu," kata Pratikno dikutip Okezone.com, Sabtu
(28/12/2024).
"Sekali lagi, Vanuatu adalah negara sahabat kita, dan bencana ini menjadi keprihatinan kita," sambung Pratikno.
Pratikno
melanjutkan, Presiden berharap bantuan dari pemerintah dan masyarakat
Indonesia ini dapat membantu meringankan beban korban bencana gempa bumi
di Vanuatu.
"Hari ini yang akan dikirim ke Vanuatu antara lain
logistik peralatan, personil dokter dan tim lain yang akan membantu
untuk memperkuat pelayanan penanganan pengungsi," kata Pratikno.
Bantuan
kemanusiaan yang disiapkan terdiri dari logistik peralatan dan
kebutuhan dasar serta obat-obatan. Bantuan ini akan diantar langsung
oleh delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kepala BNPB dengan anggota
delegasi dari perwakilan BNPB, perwakilan Kementerian Kesehatan
(Kemenkes), dan Komisi VIII DPR RI.
Barang
bantuan yang disiapkan oleh BNPB berupa tenda pengungsi 10 set, tenda
keluarga 50 set, jerigen lipat 1.000 pcs, tangki fleksibel 50 unit,
genset 10 set, lampu penerangan portabel 10 unit, lampu penerangan
tenaga surya 25 unit, amcus 2 unit, kebutuhan wanita 500 pak, peralatan
kebersihan 500 pak.
Selanjutnya peralatan memasak 500 set, matras
dan selimut masing-masing 1.000 pcs, paket sembako 1.000 pak, kasur
lipat 1.000 pak, makanan siap saji 2.500 pouch, paket makanan tambahan
balita 300 pak, paket tambahan ibu hamil 250 pak, mie instan 800 box,
perahu beserta mesinnya 2 unit.
"Kali ini ada 21 barang kebutuhan
dasar pengungsi, sudah dikomunikasikan dengan Pemerintah Vanuatu,
kemudian ada permintaan khusus perahu karet dan mesinnya. Total nilai
bantuan logistik peralatan ini sejumlah lebih dari 11 miliyar rupiah,"
ujar Kepala BNPB Suharyanto.
Selain dukungan logistik peralatan,
Pemerintah Indonesia melalui Kemenkes turut mengirimkan sejumlah
obat-obatan dengan total berat 6,8 ton atau senilai Rp1,25 miliar. Paket
obat-obatan tersebut terdiri dari Hygiene Kit, larvasida atau
pengendali jentik nyamuk, obat-obatan pelayanan dasar, obat malaria,
alat penjernih air, dan emergency kit .
Kemenkes juga mengirimkan
15 personil sebagai Emergency Medical Team (EMT) terdiri dari dokter
umum, dokter spesialis, perawat, dan apoteker yang akan menjalankan
tugas kemanusiaan selama 30 hari di Vanuatu.
Rencananya, para
delegasi beserta barang bantuan akan terbang ke Vanuatu dengan menumpang
pesawat Garuda Indonesia (PK-GNA) dengan nomor registrasi GIA-7380.
Sementara itu, barang logistik akan diangkut menggunakan dua pesawat
cargo Rimbun (PK-OTD) dan cargo BNN (PK-BBN).
Rombongan
dijadwalkan berangkat hari ini pukul 18.00 WIB melalui rute
Jakarta-Jayapura-Vanuatu. Estimasi ketibaan rombongan di negara tujuan
pada Sabtu (28/12) pukul 10.15 waktu setempat.
"Sesampainya di
Vanuatu, rombongan delegasi Indonesia sedianya akan diterima oleh
Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri Vanuatu," ungkap Suharyanto.
Gempa
dahsyat yang berpusat di 31 kilometer dari ibu kota Port Villa itu
menewaskan 14 orang, sedikitnya 8.000 jiwa terdampak, menghancurkan
banyak bangunan, hingga memicu tanah longsor di beberapa titik negara
kepulauan itu.
Sumber : Okezone.com
Editor : Ismanto
Posting Komentar