-->

Ads (728x90)

 

Dukung Tekan Angka Stunting, Bupati Bintan Apresiasi Japfa Group
Bupati Bintan, Roby Kurniawan (3 dari kiri) saat meneken perjanjian kerjasama dengan Japfa Group (Foto : Ist/Peristiwanusantara.com)

By Angga Prasetio

BINTAN, Peristiwanusantara.com – Bintan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat khususnya di sektor peternakan berupa daging ayam dan telur ayam. Bahkan daging ayam dan telur ayam asal Bintan juga dipasarkan hingga ke Kota Tanjungpinang dan Kota Batam hingga beberapa Kabupaten/Kota lainnya di Kepri.

Hal tersebut disampaikan Bupati Bintan, Roby Kurniawan saat menandatangani Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama dengan PT Indojaya Agrinusa (Japfa Group) terkait peningkatan kualitas hidup masyarakat yang meliputi kesehatan jasmani dan rohani, perumahan dan permukiman yang sehat, peningkatan SDM yang produktif dan berkemampuan dalam memanfaatkan maupun menguasai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) serta upaya menekan angka stunting.

Selanjutnya, Bupati Roby mengatakan persoalan stunting merupakan persoalan yang harus mendapat prioritas dan segera diatasi bersama. Salah satunya melalui asupan pangan yang sehat dan kaya akan protein melalui produk pangan asal hewan seperti daging dan telur ayam.

Tak sampai di situ, Bintan mampu melakukan ekspor ayam hidup yang dilakukan oleh PT Indojaya Agrinusa ke Singapura dan ekspor ayam hidup tersebut tercatat sebagai ekspor pertama Indonesia atas ayam hidup dalam sejarah Republik Indonesia.

"Terima kasih kepada semua stakeholder terkait, khususnya juga untuk Japfa Group yang telah menanamkan investasi di Bintan," kata Bupati Roby.

Pemkab Bintan juga menyambut baik komitmen PT Indojaya Agrinusa yang akan berpartisipasi dalam program pemerintah untuk mengurangi angka stunting di Bintan dengan membantu pengadaan telur ayam sebanyak 1.200 butir setiap minggunya sejak di perjanjian ini ditanda tangani.

Kemudian PT Indojaya Agrinusa juga akan memberikan kemudahan dalam proses pola kemitraan dengan peternak lokal Bintan yang berasaskan saling menguntungkan dan melaporkan perkembangannya minimal setiap enam bulan sekali dalam satu tahun.

Sebagai awalan dari kesepakatan bersama tersebut, Bupati Bintan berpesan agar menjaga keseimbangan usaha. Jangan karena investasi yang besar lantas mematikan atau mempengaruhi usaha peternakan rakyat atau peternak lokal.

"Lakukan usaha dengan persaingan yang sehat. Jika perlu, lakukan kolaborasi melalui skema kemitraan, yang besar mengayomi yang kecil dan dalam pengembangan bisnisnya libatkanlah tenaga kerja lokal asli Bintan," sambung Roby.

Karena dengan dilaksanakan hal tersebut, keberadaan perusahaan bukan hanya menghasilkan produk guna memenuhi kebutuhan pangan asal hewani, tetapi juga memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Roby juga berharap agar kegiatan tersebut dapat menjadi inspirasi bagi investor lain sehingga bisa bersama-sama mampu wujudkan Bintan Tangguh. (Angga)

Editor : Ismanto

Posting Komentar