-->

Ads (728x90)

Warga Batam Masih Banyak yang Belum Paham Mekanisme Daftar Barcode
Suasana antrian mobil yang hendak mengisi BBM jenis pertalite di SPBU Codo Sagulung. (Dedi/Peristiwanusantara.com)

By Dedi Manurung

BATAM, Peristiwanusantara.com – Warga Batam khususnya pengendara roda 4 masih banyak yang belum memiliki barang code atau QR Code MyPertamina, sehingga saat pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite tidak diizinkan oleh pegawai SPBU dan menyuruhnya untuk membeli  BBM jenis pertamax.

Penggunaan barang code merupakan program subsidi tepat Pertalite, setiap pemilik kendaraan roda 4 harus memiliki QR Code, dengan cara mengisi data-data pribadi dan data mobilnya melalui sebuah aplikasi. 

Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam dapat memandu masyarakat untuk pengisian aplikasi tersebut di kantor Disperindag Kota Batam.

Hingga saat ini masih banyak pemilik mobil yang belum mengerti mengisi aplikasi tersebut untuk mendapatkan QR Code.

Seperti pantauan di SPBU Codo Sagulung, pada Jumat (22/11) banyak pemilik mobil yang kecewa lantaran pegawai SPBU tidak memberikan BBM jenis pertalite lantaran pemilik mobil tersebut tidak memiliki QR Code.

Tidak sedikit pemilik mobil marah-marah kepada pegawai SPBU, lantaran mereka sudah capek mengantri begitu tiba giliran antriannya tidak dapat mengisi BBM jenis pertalite lantaran tidak memiliki QR Code.

"Sampai saat ini masih banyak yang protes sama kami. Iya kami pun gak bisa berbuat apa-apa, karena kami harus menerapkan aturan,” ujar Vina, petugas SPBU Codo Sagulung.

Menanggapi hal tersebut, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sum-bagut, Susanto August Satria mengatakan penggunaan barcode merupakan bagian dari program Subsidi Tepat Pertalite.

Program ini bertujuan untuk memastikan BBM subsidi, seperti Pertalite dan Bio Solar, hanya diberikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.

“Kami susah mensosialisasikan kebijakan ini sejak Agustus 2024 silam, dan pendaftaran pengguna barcode mulai dibuka pada September 2024. Karena barcode ini berfungsi sebagai alat pencatatan digital untuk memantau distribusi BBM subsidi agar lebih tepat sasaran,” kata Satria, Jumat (22/11/24) siang.

Ia juga mengatakan, bahwa sebagai operator distribusi BBM bersubsidi, Pertamina memiliki tanggung jawab untuk memastikan penyaluran berjalan sesuai peruntukan. Maka dari itu, untuk pelaksanaannya, Pertamina berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), yang berperan sebagai regulator pengawasan distribusi BBM subsidi.

Masih lanjutnya, untuk pelaksanaan di lapangan terpantau kondusif. Ia menyebut untuk mengatasi kendala yang dialami masyarakat, Pertamina telah menempatkan petugas disetiap SPBU.

"Untuk pelaksanaannya terpantau kondusif kok, jadi untuk mengatasi kendala di lapangan, Pertamina telah menempatkan petugas disetiap SPBU untuk mengakses program Subsidi Tepat Pertalite, dengan tujuan agar sistem barcode dapat meningkatkan transparansi dan akurasi distribusi BBM subsidi di Batam, sekaligus mencegah potensi penyalahgunaannya, " tegasnya. (De) 

Editor : Ismanto


Posting Komentar