Antiran mobil di SPBU Merapi Subur, Senin (18/11) (Dedi/Peristiwanusantara.com) |
By Dedi Manurung
BATAM, Peristiwanusantara.com - Pemilik mobil yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite disetiap pom bensin atau SPBU di wilayah Batuaji dan Sagulung masih terjadi polemik di lapangan. Pasalnya, masih banyak pemilik mobil belum tahu cara daftar barcode atau QR code tersebut.
Bahkan, pada saat pengisian minyak jenis pertalite tersebut masih kerap terjadi cekcok mulut karena ditanyakan aturan dengan barcode atau QR code. Sementara, petugas SPBU selalu menanyakan aturan tersebut.
Disisi lain, dengan adanya kebijakan baru itu menimbulkan kemacetan yang panjang disetiap SPBU di Batuaji dan Sagulung serta di Sekupang. Para pemilik mobil beranggapan bahwa aturan itu dianggap dadakan tanpa ada sosialisasi terhadap para pemilik mobil.
"Kok gak bisa, apa-apaan ini. Kalau memang harus pake barcode semua. Kenapa yang jual eceran di pinggir jalan kok masih bebas dapat stok pertalite," ujar Farel, pemilik mobil yang tinggal di seputaran Sagulung.
Saat petugas SPBU menerapkan aturan tersebut, masyarakat Sagulung dan Batuaji pun menanyakan dari mana mereka dapat BBM Pertalite tersebut. Kemudian, kalau hanya mobil saja, kenapa sepeda motor Thunder (ber tanki BBM ukuran besar) bisa isi lebih dari kapasitas tanki mobil.
"Kalau memang mau diterapkan sistem barcode seperti ini disampaikan dong ke masyarakat dengan jelas, jangan tanggung-tanggung sosialisasinya,” ungkap Farel, pria pemilik mobil Innova.
Sama halnya disampaikan Juniver, warga Batuaji. Ia mengatakan, jika memang penerapan barcode ini wajib harus ada sosialisasi dan berlaku menyeluruh semua kendaraan.
"Jika tidak, maka akan tetap ada kebocoran seperti masih bebas beredar nya pertalite eceran di pinggir jalan," katanya dengan emosi.
Sementara di lapangan, saat dikonfirmasi petugas SPBU Merapi Subur mengakui tetap menjalankan sesuai prosedur penggunaan barcode seperti yang diinstruksikan oleh Pertamina Patra Niaga tersebut.
"Kami hanya menjalankan aturan pak. Jadi kami tetap tolak mobil yang belum pakai barcode. Itu aturan dari sana, ” ujar salah satu pria bermarga Simatupang, pengawas SPBU Merapi Subur, Tembesi, Kecamatan Sagulung kota Batam. (De)
Editor : Ismanto
Posting Komentar