Kondisi jalan raya menuju Tanjung Uncang yang dipenuhi lumpur akibat kerab dilintasi mobil pengangkut material tanah, Selasa (26/11) (Dedi/Peristiwanusantara.com) |
By Dedi Manurung
BATAM, Peristiwanusantara.com - Proyek pemotongan lahan atau cut and fill perbukitan di seberang simpang PT Nippon, Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batuaji menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat setempat.
Selain dipertanyakan soal perizinan, akibat dari pemotongan lahan tersebut menimbulkan dampak lingkungan seperti jalan utama rusak dan debu di jalan raya serta jalan becek jika turun hujan.
Pantauan di lapangan, ruas jalan yang berdampak dengan proyek pematangan lahan ini mulai dari lokasi pemotongan bukit hingga ke simpang masuk PT Wasco.
Informasi yang didapat, proyek pemotongan bukit ini untuk kepentingan penimbunan lahan galangan kapal. Setiap hari keluar masuk truk beroda sepuluh untuk mengangkut material tanah meninggalkan lumpur di sepanjang ruas jalan yang dilalui kendaraan proyek tersebut. Jalan yang sudah disemenisasi juga mulai banyak yang rusak.
Hujan deras disertai angin kencang jadi merepotkan masyarakat pengguna jalan. Pasalnya, jalur jalan menuju Basecamp di lokasi proyek dipenuhi lumpur. Situasi jalan tak nyaman untuk pengendara dan itu terjadi hingga hujan redah.
"Kalau sudah agak kering lumpur ini, jalan ini banyak debunya bang. Debu yang luar biasa kalau di depan kita ada kendaraan proyek atau kendaraan berat perusahaan yang lewat. Tak nyaman memang jalan ini semenjak ada proyek pemotongan bukit itu," kata Darton, warga Putra Jaya, Tanjunguncang.
Dengan adanya proyek tersebut, masyarakat setempat sangat diresahkan karena merusak jalan dan juga kotoran (ceceran material tanah) tak dibersihkan.
"Dibiarkan begitu saja di sepanjang ruas jalan. Padahal ini kawasan jalan yang selalu banjir dan terjadi genangan air. Rusak jalan dibuat truk tanah itu, " kata Thomson, warga lainnya, Selasa (26/11/24) siang.
Pihak kecamatan dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam telah melakukan pembersihan dan normalisasi drainase di lokasi jalan yang bermasalah ini dan warga berharap ada penertiban dan pengawasan terhadap proyek yang berdampak buruk dengan kondisi jalan raya tersebut.
"Kita koordinasikan dengan DLH untuk hal seperti ini perlu diperhatikan. Yang di Simpang Dam sudah kita kerjakan, " ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam Suhar. (De)
Editor : Ismanto
Posting Komentar