Sekda Jefridin (2 dari kanan) saat membuka kegiatan Pembinaan dan Verifikasi Dokumen Penyelenggaraan Kota Sehat 2024 di Kantor Wali Kota Batam, Kamis (21/11/2024) (Ist/Peristiwanusantara.com) |
By Carles
BATAM, Peristiwanusantara.com – Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Batam, Jefridin, M.Pd membuka secara resmi kegiatan Pembinaan dan Verifikasi Dokumen Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Kota Batam, pada Kamis (21/11/2024) di Kantor Wali Kota Batam.
Kegiatan pembinaan tersebut juga diikuti tim dari Provinsi Kepulauan Riau, Kepala Bapelitbangda Kota Batam, Dahlina Nopilawati dan perwakilan forum yang terkait dengan penyelenggaraan program Kota Sehat.
Dikesempatan itu, Jefridin mengatakan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengamanatkan ASN berperan sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan masyarakat, dan pemersatu bangsa.
“ Setiap ASN harus melaksanakan sembilan tatanan indikator Kota Sehat sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Jika bukan kita, para ASN dan pejabat yang menggerakkan, siapa lagi,” kata Jefridin.
Menurutnya penilaian Kota Sehat bukan hanya sekadar meraih penghargaan, tetapi merupakan langkah yang lebih bermakna untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Batam.
Penghargaan itu hanya simbolis, yang paling penting adalah bagaimana kita memastikan kota ini benar-benar sehat.
Jefridin juga menekankan keberhasilan program Kampung Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di 42 kelurahan di Batam. Ia berharap jumlah ini terus bertambah hingga mencakup 64 kelurahan pada tahun 2025.
“Dengan Kampung Germas, kita mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan bersih, hidup sehat, dan mengurangi perilaku yang merugikan kesehatan, seperti merokok,” katanya.
Dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan, Jefridin mengajak masyarakat untuk mengelola sampah secara bijak. Ia menjelaskan bahwa setiap individu di Batam menghasilkan 0,7–0,9 kilogram sampah per hari.
“Jika dihitung, jumlah ini sangat besar. Oleh karena itu, kita perlu mengambil kebijakan untuk mengurangi minimal 30 persen sampah sebelum sampai ke TPS, salah satunya dengan memilah sampah organik untuk dijadikan kompos,” jelasnya.
Menurutnya, pengolahan sampah organik skala rumah tangga dapat menghasilkan pupuk yang berguna untuk menanam kebutuhan pokok, seperti cabai dan sayuran.
Hal tersebut tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga berkontribusi pada pengendalian inflasi di Batam. (les)
Editor : Ismanto
Posting Komentar