By Angga Prasetio
TANJUNGPINANG, Peristiwanusantara.com – Pemerintah Kota Tanjungpinang mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Langkah Kongkret Pengendalian Inflasi di Daerah secara hybrid yang diadakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Rakor itu diikuti Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Tanjungpinang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Muhammad Nazri, S.Sos bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari Ruang Rapat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senin (7/10/2024).
Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir yang memimpin Rakor ini, dalam sambutannya menegaskan pentingnya tindakan nyata dari pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi yang masih menjadi tantangan di berbagai wilayah Indonesia.
“Kita sudah sering melaksanakan rapat-rapat koordinasi seperti ini, namun kita butuh progres nyata. Tidak bisa hanya berhenti di diskusi. Kepala Daerah harus memperhatikan betul harga-harga pokok yang terus mengalami kenaikan. Kita harus mencari cara agar harga-harga ini bisa stabil dan tidak memberatkan masyarakat," ujar Tomsi.
Ia menekankan bahwa pemerintah pusat terus memantau pergerakan harga, terutama komoditas yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Dengan adanya data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan inflasi cenderung menurun sejak puncaknya pada Maret hingga memasuki deflasi pada bulan Juli hingga September 2024.
Berdasarkan data dari BPS, sepanjang tahun 2024 telah terjadi pola pergerakan harga yang menarik. Pada awal tahun, inflasi mencapai puncaknya di bulan Maret, namun kemudian menurun hingga Juni. Pada bulan Juli hingga September, Indonesia mencatatkan deflasi yang cukup signifikan.
Pada bulan September 2024, komponen harga bergejolak, terutama bahan makanan, mencatatkan deflasi sebesar 1,93%. Komponen energi juga mengalami deflasi sebesar 0,30% yang dipicu oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.
Meskipun demikian, beberapa komoditas tetap menunjukkan kenaikan harga, seperti bawang merah yang naik sebesar 5,50% hingga M1 Oktober 2024, minyak goreng naik 0,36%, dan telur ayam ras naik 0,58%. Di sisi lain, cabai rawit justru mencatat penurunan harga sebesar 3,24% dibandingkan bulan September 2024.
Lebih lanjut, Tomsi juga menyoroti beberapa daerah yang tercatat mengalami kenaikan Indeks Harga Pokok (IPH) secara signifikan. Ia meminta agar daerah-daerah tersebut segera mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi.
“Untuk daerah-daerah yang mencatat kenaikan IPH yang tinggi, sebaiknya introspeksi dan segera mengambil langkah perbaikan. Jika minggu depan angka ini masih tercatat tinggi, itu berarti tidak ada upaya sama sekali dari pemerintah daerah,” tegas Tomsi.
Menanggapi rapat koordinasi tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemko Tanjungpinang Elfiani Sandri yang diwakili Kadis Pariwisata Muhammad Nazri, menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk berkoordinasi lebih lanjut dan mengambil langkah-langkah strategis guna mengendalikan inflasi di Kota Tanjungpinang.
“Kami dari Pemerintah Kota Tanjungpinang berkomitmen untuk terus memantau dan mengendalikan harga-harga pokok di pasar. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari sektor perdagangan, pertanian, hingga distribusi, kami berharap harga-harga dapat lebih stabil dan tidak memberikan beban lebih kepada masyarakat,” ujar Nazri.
Beliau juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan inflasi ini, serta berharap bahwa dengan langkah konkret yang diambil oleh pemerintah daerah, situasi ekonomi dapat semakin membaik.
“Kami akan terus berkoordinasi dan memastikan bahwa langkah-langkah yang kami ambil sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, sehingga upaya pengendalian inflasi bisa memberikan hasil yang optimal bagi masyarakat Kota Tanjungpinang,” tambahnya. (Angga)
Editor : Ismanto
Posting Komentar