Seorang ibu sedang menganyam menggunakan bahan dari Eceng Gondok, Jumat (11/10) (dok Humas Bea Cukai Aceh) |
By Posman
ACEH, Peristiwanusantara.com - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea Cukai) Aceh berkunjung ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kerajinan Enceng Gondok di Desa Kubu, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, yaitu UMKM EG Craft, pada Jumat (11/10)
Kunjungan tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan dan asistensi langsung terhadap UMKM yang berada di wilayah provinsi Aceh.
Dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (19/10), Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, Leni Rahmasari mengatakan pada tahun 2024 ini, kurang lebih sebanyak 25 UMKM di wilayah Aceh yang masuk dalam binaan Bea Cukai Aceh. Dan ini langsung di bawah asistensi dan binaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di wilayah Aceh, diantaranya UMKM di Sabang dilakukan oleh KPPBC Sabang, UMKM Banda Aceh dan Aceh Besar oleh KPPBC Banda Aceh, UMKM Simeuleu, Aceh Barat dan Aceh Jaya oleh KPPBC Meulaboh, UMKM Aceh Tengah dan Bener Meriah oleh KPPBC Lhokseumawe serta UMKM Aceh Tenggara, Aceh Tamiang dan Langsa oleh KPPBC Langsa.
Beberapa UMKM yang menjadi binaan Bea Cukai Aceh adalah UMKM yang bergerak pada usaha pengolahan produk makanan, pertanian dan perkebunan, kelautan dan perikanan, industri tepung kelapa, industri kerajinan, industri fashion, industri hasil tembakau dan rokok, industri obat tradisional, industri makanan dan minuman, dan industri lainnya.
“Kemaren Tim Bea Cukai berkunjung langsung ke UMKM Kerajinan Enceng Gondok EG Craft. Kita dengar dan beri masukan langsung kepada mereka, agar yang bersangkutan semakin berkembang dan terus meningkatkan kapasitasnya, sehingga mampu bersaing di pasar internasional” papar Leni.
Pada kunjungan tersebut Bea Cukai juga mendapatkan masukan dari UMKM EG Craft, bahwa
yang bersangkutan saat ini sedang mengalami masalah terkait supply bahan baku.
Bahan baku Enceng Gondok yang merupakan bahan utama dari pengrajin EG. Craft makin susah didapat.
Informasi yang diterima bahwa Enceng Gondok di desa tersebut banyak yang punah atau mati, sehingga mareka harus mendatangkan bahan baku dari Kota Meulaboh, hal ini menjadi salah satu hambatan karena ongkos produksinya naik.
“Nanti kami coba koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Aceh Barat, agar bisa dilakukan pengecekan di lapangan, apa penyebab punahnya Enceng Gondok di daerah tersebut serta solusi penanganan yang terbaik” ujar Leni.
UMKM merupakan critical engine bagi perekonomian di Indonesia. Bea Cukai berkomitmen
untuk terus mendukung UMKM naik kelas.
“Dengan instansi kementerian keuangan dan non PERS-18/WBC.013/2024 Kementerian Keuangan kita coba lakukan koordinasi, untuk bersama-sama membangun UMKM agar lebih mandiri dan siap ekspor,” pungkas Leni. (Man)
Editor : Ismanto
Posting Komentar