-->

Ads (728x90)

Pemko Batam Diminta Segera Mengatasi Masalah Banjir di Tembesi Tower
Rumah warga Tembesi Tower yang digenangi banjir Rabu (4/9/24) (Dedi /Peristiwanusantara.com)

By Dedi Manurung

BATAM, Peristiwanusantara.com
- Hujan rintik dan hujan deras bagaikan mimpi buruk bagi warga Tembesi Tower, Sagulung, Kota Batam. Pasalnya, sejak 6 bulan lalu banjir menjadi langganan mereka, hingga merenggut rasa aman dan nyaman.

Sejak ada pembangunan draenase di dekat pemukiman mereka, diguyur hujan sebentar saja komplek pemukiman mereka digenangi air hujan dan masuk ke dalam rumah, sebab air tidak lancar mengalir.

" Halaman di depan rumah saya tidak bisa dibersihkan lagi, karena timbunan pasir di parit lebih tinggi dari teras rumah saya,” kata Suharti saat ditemui di rumahnya, Rabu (4/9/24). 



Sambil menangis, Suharti menceritakan kondisi rumahnya jika diguyur hujan walau hanya sebentar. Air masuk ke dalam rumahnya sehingga merusak perabotan rumah tangga dan alat-alat elektronik.

" Kami hanya bisa pasrah menunggu air surut, tak ada yang bisa kami lakukan. Barang-barang terapung. Almari, kursi, meja kayu rusak. Udah capek kami, setelah selesai dibersihkan, hujan lagi, banjir lagi, kotor lagi. Gitu saja terus," bebernya.

Ia juga mengaku, was-was apabila ada hewan ataupun reptil yang terbawa aliran air masuk ke dalam rumah.

"Jujur saja kami takut. Kalau cuma kadal bisalah di usir. Kalau ular yang berbisa itu lain cerita lagi. Kadang ada kaki seribu, lipan, hewan-hewan kayak gitu yang sering kami jumpai," keluhnya.

Selama banjir, mereka juga tidak mengungsi ke rumah tetangga yang posisi rumahnya lebih tinggi, tetapi bertahan di rumah dengan kondisi air masih setinggi pinggang orang dewasa.

"Saya sama suami tetap tinggal di rumah, suami menyiasati pakai pelampung, kasurnya ditaruh di atasnya ya tinggal tidur saja di atasnya," kata Dwi, warga lainnya.

Suharti dan Dwi bersama warga lainnya merasakan dampak hebat dari banjir dari aliran parit besar yang tertimbun pasir yang berasal dari proyek di sebelah pemukiman mereka yang dilakukan salah satu perusahaan pengembang.

“ Proyek itu bukannya memberikan solusi, tetapi membuat masalah yang lebih besar hingga membuat air menggenangi ke pemukiman warga,” katanya.

Sementara itu, Fakhrudin selaku Ketua RW 16 Tembesi Tower membenarkan jika hujan turun hujan rumah warga pasti tergenang banjir. Ada sekitar 25 rumah yang terdampak banjir dan genangan air setinggi 50 cm lebih.

Akibat pemukiman mereka menjadi langganan banjir jika hujan turun, sebagian warga memilih pindah dan hanya beberapa warga yang memilih menetap.

Fakhrudin bersama seluruh warga RW 016 Tembesi Tower mengharapkan Pemerintah Kota Batam dapat segera mengatasi masalah banjir di pemukiman mereka. (De)


Editor : Ismanto


Posting Komentar