-->

Ads (728x90)

Hadiri Rakornas Stunting, Bupati Asahan : Dibutuhkan Intervensi Gizi yang Terpadu untuk Menurunkan Angka Stunting
Bupati Surya (4 dari kanan) bersama jajarannya saat menghadiri Rakornas Stunting di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (04/09/2024) (Janes/Peristiwanusantara.com)


By Janes
ASAHAN, Peristiwanusantara.com
– Progres penurunan angka Stunting di Kabupaten Asahan sudah berjalan baik, tahun 2022 berada diangka 15,3 % turun menjadi 11% di tahun 2023.

Hal tersebut disampaikan Bupati Asahan H Surya usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting, pada Rabu (04/09/2024) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

“ Untuk mencapai target Stunting di bawah 9% di tahun 2025 dibutuhkan intervensi gizi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif yang memerlukan intervensi lintas program maupun lintas sektor,” tegas Bupati.

Selanjutnya Bupati mengatakan salah satu langkah yang dilakukan pihaknya adalah dengan menerbitkan SK Bupati Nomor 100.3.3.2-80-4.8 Tahun 2024, tentang penetapan Desa/Kelurahan Prioritas Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Asahan Tahun 2025.

“ Dengan demikian harapan kita Kabupaten Asahan di Tahun 2025 sudah bisa mencapai angka stunting di bawah 9 % atau bahkan lebih baik dari itu,”tegasnya.

Rakornas Stunting ini dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin yang juga selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Dalam menghadiri Rakornas ini, Bupati didampingi oleh Pj.Sekdakab Asahan Drs. Zainal Aripin Sinaga, MH, Kepala Dinas Kesehatan dr. Hari Sapna, Kepala BKAD Rahmat Hidayat Siregar, S.Sos, MSi, Kadis PPKBP3A Edi Sukmana, SH, Kadis PMD Suherman Siregar, SSTP dan Kabag Umum dan Perlengkapan Adi Putra Parlauangan Pasaribu, S.AP, M.AP

Rakornas Stunting merupakan pertemuan koordinasi tahunan untuk membahas program percepatan penurunan stunting pada tingkat nasional yang melibatkan peserta dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, mitra pembangunan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi, serta pemangku kepentingan lainnya.

Dalam sambutannya, Wapres menyampaikan bahwa pelaksanaan program percepatan penurunan stunting lima tahun terakhir, begitu banyak kemajuan yang sudah tercatatkan.

“Kita patut bersyukur bahwa angka prevalensi stunting turun dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 21,5% pada tahun 2023. Artinya, dalam lima tahun, kita bisa menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,3%, atau rata-rata 1,85% per tahunnya. Penurunan ini satu setengah kali lebih cepat jika dibandingkan dengan periode tahun 2013-2018,” katanya.

Hasil yang telah dicapai tersebut, lanjut Wapres, merupakan buah dari kerja keras, kerja cerdas, dan kerja kolaboratif dari semua unsur yang terlibat. Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa target besar yang masih harus dicapai, yaitu membebaskan anak Indonesia dari stunting. Oleh karena itu, dirinya memberikan penekanan khusus tentang pentingnya keberlanjutan pelaksanaan program penanggulangan stunting.

Sebagaimana pada Rakornas Stunting 2023 lalu, pada Rakornas 2024 ini, Wapres juga menyerahkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas capaian pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Apresiasi berupa pemberian Dana Insentif Fiskal Tahun Berjalan 2024 kategori percepatan penurunan stunting, diberikan kepada 130 pemerintah daerah yang terdiri dari 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota. Apresiasi juga diberikan kepada 15 desa berkinerja baik, dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Semoga program percepatan penurunan stunting dapat terus dilanjutkan dan disempurnakan di periode-periode berikutnya, sebagai upaya menciptakan generasi unggul sesuai visi Indonesia Emas 2045,” harapnya. (Jan)

Editor : Ismanto


Posting Komentar