Orang tua murid saat menggelar aksi demo di SMAN 16 Kota Batam, Selasa (27/8/24) (Ist/peristiwanusantara.com) |
By Dedi Manurung
BATAM, Peristiwanusantara.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meminta agar orang tua murid yang anaknya tidak diterima di SMAN 16 Kota Batam, supaya tidak terlalu memaksakan kehendak dan menerima saran dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.
Pihak Dinas Pendidikan Provinsi Kepri menyarankan bagi siswa yang tidak diterima di SMAN 16 Kota Batam supaya mendaftar ke SMAN 28 Batam, yang lokasinya sama-sama berada di Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam.
"Jadi, saya minta kepada orang tua murid, supaya tidak terlalu memaksa agar anaknya diterima masuk ke SMAN 16 Batam lantaran kuota sudah cukup. Kan masih ada SMAN 18 Batam yang masih bisa menampung anak-anak tersebut," kata Gubernur kepri, Ansar Ahmad, Jumat (30/8/24).
Ditegaskan Ansar, bahwa SMA Negeri 16 Batam yang letaknya di Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sei Beduk tidak dapat lagi menambah murid baru tambahan. Sehingga, mau tak mau murid yang tidak tertampung harus bersekolah di SMA Negeri 28 Batam.
“Kalau kita tarik ke sini (SMAN 16) atau menerima beberapa orang murid lagi, dikwatirkan yang lainnya akan lari ke sini semua. Jadi istilahnya, biar ajalah,” kata Ansar Ahmad.
Disampaikan Gubernur Kepri itu lagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri nantinya akan melengkapi fasilitas yang ada di SMA Negeri 28 tersebut. Hal itu dilakukan lantaran para orang tua murid enggan menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, karena kurangnya fasilitas pembelajaran.
Untuk itu, Ansar meminta kepada orang tua murid, untuk mendorong anaknya agar sekolah dengan baik.
"Jadi, kepada orang tua murid, untuk mendorong anaknya agar sekolah dengan baik," katanya lagi.
Diberitakan sebelumnya, puluhan orang tua siswa yang berada berdomisili di Kecamatan Sei Beduk Kota Batam melakukan aksi demo ke SMAN 16 Batam lantaran anak mereka tak terakomodir masuk ke sekolah tersebut, pada Selasa (27/8/24) kemarin.
Dalam melaksanakan aksi demo itu, orang tua siswa tersebut membawa spanduk dan kertas bertuliskan berbagai macam curahan hati mereka, karena sudah hampir tiga bulan proses belajar mengajar berjalan, tetapi anak mereka belum juga masuk sekolah.
Aksi demo yang mereka lakukan di depan gerbang masuk sekolah, tidak mengganggu aktifitas belajar mengajar di sekolah itu dan tetap berjalan normal.
Mereka pun menuntut agar pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri untuk mengakomodir anak mereka masuk ke SMAN 16 Batam tersebut.
"Sampai saat ini anak-anak kami belum sekolah pak. Jadi tolong diperhatikan pak. Jika ke sekolah swasta kami tak sanggup dengan biaya sangat mahal, “ kata Santi, salah satu orangtua.
Ia juga mengatakan, untuk aksi ini sudah kesekian kalinya. Namun tak ada tanggapan. Bahkan, semenjak buka pengumuman seleksi PPDB dan anak dinyatakan tidak lolos, mereka sudah meminta agar pihak Dinas Pendidikan Provinsi Kepri melakukan kebijakan dengan menambah kuota jumlah murid di sekolah tersebut. Namun hingga kini tidak ada keputusan apapun dari sekolah ataupun Disdik Kepri.
"Jadi kayak mana nasib anak-anak kami ini pak, aktifitas belajar mengajar sudah berjalan selama 3 bulan. Sedangkan anak kami belum juga diterima di sekolah ini.,” kata Yeni, warga lainnya. (De)
Editor : Ismanto
Posting Komentar