-->

Ads (728x90)

Dua Bulan Anak Belum Sekolah, Orangtua Murid Gelar Aksi Demo di Depan SMAN 16 Batam
Orang tua murid warga Kecamatan Sei Beduk saat menggelar aksi demo di depan SMAN 16 Batam, Selasa (27/8) (Ist/peristiwanusantara.com)

By Dedi Manurung

BATAM, Peristiwanusantara.com - Puluhan orang tua murid, warga Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam melakukan aksi demo ke SMAN 16 Batam lantaran anak mereka tak terakomodir masuk ke SMAN 16 tersebut.

Terpantau di lapangan, tampak terlihat para orang tua murid tersebut, membawa spanduk dan kertas bertuliskan berbagai macam curahan hati mereka, karena sudah hampir tiga bulan proses belajar mengajar berjalan anak mereka belum juga masuk sekolah.

Bahkan, para orang tua itupun melakukan aksi di gerbang masuk sekolah, akan tetapi, aktifitas belajar mengajar di sekolah tetap berjalan normal.

Mereka pun menuntut agar pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri untuk mengakomodir anak mereka masuk ke SMAN 16 tersebut.

"Sampai saat ini anak-anak kami belum sekolah pak. Jadi tolong diperhatikan pak. Jika ke sekolah swasta kami tak sanggup dengan biaya sangat mahal,“ ujar Santi, salah satu orangtua.

Ia juga mengatakan, untuk aksi ini sudah kesekian kalinya. Namun tak ada tanggapan. Bahkan, semenjak buka pengumuman seleksi PPDB dan anak dinyatakan tidak lolos, mereka pun meminta dan menantikan kebijakan kuota tambahan dari sekolah. Namun hingga kini tak ada keputusan apapun dari sekolah ataupun Disdik Kepri.

"Jadi kayak mana nasib anak-anak kami ini pak. Sudah mau tiga bulan ini anak-anak lain sudah belajar, sementara anak kami masih belum ada sekolah yang mau nampung,” kata Yeni, warga lainnya.

Sementara itu, Kepala kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri di kota Batam, Kasdianto membenarkan jika ada aksi para orang tua di SMAN 16 tersebut.

Ia juga menyampaikan, sebenarnya tuntutan para orang tua tersebut, sudah ada solusi yang ditawarkan Disdik yakni di SMAN 28 yang ada di dekat lapangan Usman Harun Sei Pancur yang tak jauh dari SMAN 16.

"Iya benar para orangtua melakukan aksi di depan SMAN 16. Terkait hal itu sudah ada solusinya dan bisa diakomodir ke SMAN 28. Kalau SMAN 16 itu sudah penuh. Kalau ditambah lagi nanti jadi bermasalah. Jika di SMAN 28 masih bisa dua rombel lagi,” kata Kasdianto saat dikonfirmasi. Selasa (27/8). (De)

Editor : Ismanto


Posting Komentar