-->

Ads (728x90)

Menanti Kebijakan Gubernur Kepri, Ratusan Calon Siswa Belum Tertampung Terkatung-Katung
Kepala sekolah SMKN 1 Batam, Deden Suryana. (Dedi/Peristiwanusantara.com).


By Dedi Manurung
BATAM, Peristiwanusantara.com
- Ratusan calon siswa yang sudah mendaftar ke SMAN/SMKN di Kota Batam, masih menunggu kebijakan Gubernur Kepri.

Bahkan, sudah hari ke empat setelah masuk sekolah, para calon siswa masih kebingungan untuk kemana masuk sekolah. Pasalnya belum ada kebijakan, apakah mereka bisa sekolah di SMKN dan SMAN atau tidak.

Dinar, salah satu orang tua menyebutkan, bahwa saat ini anaknya belum masuk sekolah. Soalnya informasinya harus menunggu kebijakan Gubernur Kepri mengenai nasib anak untuk sekolah di SMKN 1 Batam.

"Bukti pendaftaran sudah kita serahkan kepada pihak sekolah, dan sekolah berjanji jika sudah ada kebijakan Gubernur Kepri akan segera diinformasikan lagi. Terus anak-anak kami kemana sekolah, kalau sekolah swasta sangat mahal biayanya,” katanya, Kamis (18/7/2024).

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kota Batam, Deden Suryana mengatakan, untuk saat ini belum ada penambahan rencana daya tampung (RDT) bagi calon siswa.

“Sampai saat ini, kami belum mendapatkan surat rekomendasi terkait penambahan RDT dari dinas,” ujar Deden.

Akan tetapi, Deden Suryana memastikan bahwa semua data siswa yang belum sekolah pada pelajaran tahun ini terus diserap serta ditampung.

“Kami akan tetap menyerap dan menampung data siswa yang belum tertampung di sekolah negeri untuk kami sampaikan ke dinas pendidikan,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kepri, Andi Agung menyebutkan, bahwa untuk SMKN di Batam perlu adanya pemadatan. Soalnya, jumlah murid yang belum tertampung baik di SMAN dan juga SMKN masih cukup banyak seperti di SMKN 1, SMKN 5, SMKN 6, dan SMKN 7.

“Kami lihat dulu, berapa banyak jumlah siswa yang tidak tertampung,” katanya.

Banyaknya calon siswa yang belum tertampung di SMKN dan SMAN di Batam, Andi Agung pun menegaskan, bahwa tidak ada anak yang tidak bersekolah di Kepri.

"Semuanya harus masuk sekolah. Itu yang paling penting," katanya. (De).


Editor : Ismanto

Posting Komentar