-->

Ads (728x90)

Bupati Karimun Kaget Melihat Warga Masih Mengantri Saat Beli Gas Elpiji 3 Berukuran Kilogram
Karyawan Pertamina saat mendistribusikan gas elpiji di pangkalan, Sabtu (16/6/2024) (Andre Zuhriansyah/Peristiwanusantara.com)

By Andre Zuhriansyah

KARIMUN, Peristiwanusantara.com
– Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengatakan dirinya kaget melihat masyarakat masih mengantri untuk membeli gas melon atau gas elpiji berukuran 3 kilogram.

Padahal Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE) telah diresmikan guna mengatasi permasalahan gas elpiji berukuran 3 kilogram di masyarakat.

"Saya juga kaget mendapat laporan masyarakat masih mengantri, padahal pengakutan sudah lancar, pangkalan dan distributor juga sudah ada," kata Bupati Aunur Rafiq kepada wartawan, Sabtu (15/6) kemarin.

Bupati Aunur Rafiq mengatakan dirinya akan meminta Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan ESDM Karimun untuk melakukan pemeriksaan ke pangkalan yang masih terjadi antrian panjang.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan ESDM Karimun, Basori melalui Kabid ESDM, Vandarones Purba mengatakan antrian yang terjadi saat ini bukan disebabkan kelangkaan.

"Stok gas melon untuk Karimun masih ada, bahkan sebelumnya ada penambahan unit armada angkutan. Antrian panjang ini karena bongkar muat di pelabuhan hanya bisa 2 truck saja, ditambah lagi kondisi air pasang dan surut menyebabkan keterlambatan pendistribusian," kata Vandarones Purba, Minggu (16/6/2024).

Ia menyebut banyaknya jumlah tabung gas yang rusak, hal ini menjadi salah satu penyebab berkurangnya jumlah tabung yang akan digunakan sehingga proses pengisian terlambat.

"Kemarin pak Bupati juga sempat menyampaikan bahwa ada kurang lebih 25 ribu tabung gas kita yang rusak, kondisi ini tentunya semakin memperlambat pengisian ulang," ungkapnya.

Kendati demikian, Vandarones mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya menstabilkan pasokan gas ke setiap pangkalan di Karimun. (Andre)

Editor : Ismanto

Posting Komentar