-->

Ads (728x90)

Musim Pancaroba Penyakit DBD Kerap Muncul, Didi Kusmarjadi : Jaga Kebersihan dan Lakukan Program 3 M Plus
Nyamuk Aedes aegypti (Fhoto : Ist/Peristiwanusantara.com)

By Dedi

BATAM, Peristiwanusantara.com – Saat ini Kota Batam sedang mengalami musim pancaroba atau perubahan musim panas menuju musim hujan. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kerap muncul saat musim pancaroba.

Untuk itu, masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan dan kampanyekan program 3 M plus (menguras, menutup, mengubur, dan menghindari gigitan nyamuk).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan program 3 M plus ini, merupakan cara yang harus dilakukan agar rumah menjadi bebas jentik. Pemberantasan sarang nyamuk merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti demam berdarah dengue.

“ DBD menjadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai selama musim hujan, biasanya tren kasus DBD termasuk cukup tinggi, apalagi memasuki musim pancaroba, " kata Didi saat dikonfirmasi melalui WhatsAppnya, Rabu (24/4/24).

Dikatakannya, kasus DBD ini bersifat fluktuatif. Apalagi ditambah adanya genangan air yang timbul setelah hujan berpotensi jadi sarang nyamuk berkembang biak.

"Hal ini timbul tidak jauh dari kebersihan. Saat lingkungan bersih, nyamuk yang jadi sumber penyakit bisa dihindari," katanya.

Tidak hanya di lingkungan, Didi juga menekankan pentingnya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. 

" Kemudian mengkampanyekan program 3M plus, yakni menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, dan menyingkirkan barang-barang bekas," katanya

"Pada musim hujan populasi nyamuk Aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan, " tambahnya.

Dinkes juga meminta puskesmas untuk mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tak ada jentik di lingkungan masing-masing.

"Kita juga minta semua kasus DBD dilaksanakan penyelidikan epidemiologi dan melaporkan ke Dinkes Batam," tegasnya.

Tidak ketinggalan meningkatkan upaya promosi kesehatan tentang pencegahan dan pengendalian DBD sekaligus melakukan larvasidasi dan pembagian abete secara selektif.

Diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Batam hingga dengan 15 April 2024 ini terdapat 104 kasus DBD di Kota Batam. Penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya jika tidak ditangani dengan baik.

Tercatat disepanjang tahun ini, ada 5 warga Batam meninggal akibat penyakit demam berdarah tersebut.

Bila melihat data Dinkes data kematian akibat DBD ini juga meningkat dibanding tahun sebelumnya. Dimana disepanjang tahun 2023 hanya ada tiga kasus kematian DBD. Sementara di tahun ini atau sampai April sudah ada lima kasus meninggal. (de).

Editor : Ismanto

Posting Komentar