-->

Ads (728x90)

Harga Daging Sapi Segar di Tanjungpinang Anjlok, Diduga Ada Pedagang Mengoplosnya dengan Daging Kerbau Beku
Thamrin pedagang daging sapi di pasar Bintan Centre Kota Tanjungpinang (Angga Prasetio /Peristiwanusantara.com)

By Angga Prasetio
 
TANJUNGPINANG, Peristiwanusantara.com
- Thamrin (62) salah seorang pedagang daging sapi segar yang sudah puluhan tahun berjualan di pasar Bintan Center (Bincen) Kota Tanjungpinang merasa resah karena ulah oknum pedagang sapi segar oplosan.

Keresahan itu bermula ketika trend harga daging sapi segar disejumlah tempat di Kota Tanjungpinang semakin hari semakin anjlok dikisaran Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu perkilogramnya.

Padahal, di kota lainnya seperti Kota Batam harga daging sapi segar masih cukup tinggi dikisaran Rp 160 ribu hingga Rp 170 ribu perkilogramnya.

Thamrin menduga turunnya harga daging sapi segar dibeberapa tempat di Tanjungpinang itu disebabkan oleh ulah oknum pedagang daging sapi segar oplosan.

Dimana, oknum tersebut mengoplos daging sapi segar dengan daging kerbau beku yang harganya jauh lebih murah dan menjualnya dengan harga di bawah harga daging sapi segar pada umumnya.

"Sekarang ini daging sapi segar termasuk barang langka, karena ada penjual yang membodohi masyarakat. Maka itu pembeli harus hati-hati," ucap Thamrin, di pasar Bincen, Kota Tanjungpinang, belum lama ini.

"Di Batam, sumber atau asal sapi sama dengan Tanjungpinang tetapi harga daging sapi disana Rp 160 ribu sampai Rp 170 ribu perkilogramnya. Sedangkan di Tanjungpinang ada yang menjual Rp 120 ribu sampai Rp 130 ribu perkilogramnya, konon katanya daging sapi segar," lanjut Thamrin.

Karena ulah oknum pedagang nakal itu, Thamrin terpaksa menyesuaikan trend harga daging sapi segarnya tidak jauh berbeda dengan trend harga daging sapi oknum pedagang nakal tersebut.

"Kenapa bisa lebih murah, dugaan saya, ya dioplos. Kalau saya lihat, dioplos dengan daging kerbau karena daging kerbau jauh lebih murah," ucap Thamrin.

Jika dipaksakan untuk mengikuti harga awal yang sama dengan kota Batam ditakutkan daging sapi segar miliknya akan kurang laku atau mengalami penurunan penjualan.

"Normalnya daging sapi beku saya jual Rp 120 ribu perkilogramnya kalau daging sapi segar Rp 160 ribu perkilogram, namun dengan adanya permainan dari oknum pedagang sapi oplosan ini terpaksa saya harus mengikuti irama harga dia," ucapnya.

Dalam hal ini Thamrin mengingatkan masyarakat untuk jeli dalam memilih daging sapi segar yang benar-benar segar dan yang benar-benar merupakan daging sapi bukan daging kerbau.

"Kalau membeli di kami akan kami edukasi yang mana daging sapi segar, yang mana daging beku, dan yang mana daging kerbau," ucapnya.

Kepada pemerintah dan aparat penegak hukum Thamrin berharap ada tindakan tegas. Secara pribadi dirinya sudah pernah menyampaikan hal tersebut baik ke pemerintah maupun ke aparat penegak hukum.

"Cuman cara untuk menindak atau menangkap oknum itu memang harus ada bukti autentiknya, salah satunya ketika membeli kita harus minta notanya," pungkas Thamrin.

Hingga berita ini diturunkan, awak media ini sedang berusaha melakukan upaya konfirmasi kepada pihak-pihak terkait dengan dibarengi dengan upaya investigasi. (Angga)

Editor : Ismanto

Posting Komentar