-->

Ads (728x90)

Adegan Kelahiran Yesus Didampingi 2 Ibu Sulut Kemarahan di Italia, Ini Sebabnya
Fhoto : Tempo.co

Editor By : Ismanto

JAKARTA, Peristiwanusantara.com - Adegan kelahiran Yesus di sebuah gereja yang menampilkan patung dua ibu dari Bayi Yesus, bukan Maria dan Yusuf sebagaimana lazimnya, telah memicu kemarahan di kalangan umat Katolik konservatif dan politisi di Italia.

Adegan kelahiran Yesus sangat populer di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik ini, namun dalam beberapa tahun terakhir adegan tersebut semakin terperosok dalam perang budaya karena masyarakatnya menjadi lebih sekuler dan multi-budaya.

Imam di Gereja Santo Petrus dan Paulus, di Capocastello di Mercogliano, sebuah dusun di provinsi Avellino sekitar satu jam perjalanan dari Napoli, membela penggambaran kelahiran Yesus di gereja tersebut.

“Saya ingin menunjukkan melalui adegan ini bahwa keluarga bukan lagi keluarga tradisional,” kata Pastor Vitaliano Della Sala kepada Reuters.

“Di paroki-paroki kami, kami melihat semakin banyak anak-anak dari jenis keluarga baru yang ada dan menjadi bagian dari masyarakat kami, anak-anak dari orang-orang yang berpisah dan bercerai, pasangan gay, orang lajang, ibu-ibu muda,” kata Pastor Vitaliano Della Sala dikutip tempo.co.

Pastor Della Sala, yang dikenal di Italia karena bersimpati terhadap LGBT dan kelompok sayap kiri, mengatakan sikapnya sejalan dengan sikap Paus Fransiskus, yang minggu ini, dalam sebuah keputusan penting, mengizinkan para imam untuk memberkati pasangan sesama jenis.

Namun Senator Maurizio Gasparri, pemimpin partai Forza Italia, mengatakan bahwa kelompok LGBT "menyinggung semua orang yang selalu menghormati dan mengabdi kepada Keluarga Suci".

Kelompok Pro-Vita & Famiglia menyebutnya "berbahaya, sekaligus memalukan dan menghujat".

Pro-Vita, yang meluncurkan petisi online yang meminta uskup Avellino untuk campur tangan, mengatakan bahwa adegan kelahiran Yesus tersebut bertentangan dengan ajaran Gereja tentang keluarga dan melegitimasi pengasuhan sesama jenis dan ibu pengganti.

Petisi tersebut sejauh ini telah menarik lebih dari 21.000 penanda tangan.

Memiliki anak melalui ibu pengganti adalah tindakan ilegal di Italia, dan parlemen sedang mendiskusikan undang-undang yang disponsori pemerintah yang juga akan mengkriminalisasi pasangan yang melakukan praktik tersebut dengan pergi ke luar negeri.

Minggu ini, seorang senator dari partai Saudara Italia pimpinan Perdana Menteri Giorgia Meloni mengusulkan rancangan undang-undang lain yang akan mencegah direktur sekolah menghentikan kegiatan bertema Katolik seperti drama Natal atau pembuatan adegan kelahiran Yesus.


Sumber : tempo.co


Posting Komentar