Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah saat melaksanakan reses di Kantor DPW PKS Provinsi Bengkulu (Indra Syahputra/Peristiwanusantara.com) |
By Indra Syahputra
BENGKULU, Peristiwanusantara.com - Pada masa sidang ke-III, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah, S.Sos, M.AP melaksanakan kegiatan reses menjaring aspirasi masyarakat, bertemu langsung dengan konstituennya di Kantor DPW PKS Provinsi Bengkulu.
Sebelumnya Sefty Yuslinah, S.Sos, M.AP melaksanakan reses di Pondok Pesantren Al-Fida bersama ustadz dan ustadzah, serta reses juga dilakukan di Kelurahan Sawah Lebar. Keluhan masyarakat pun terungkap, fokus utama pada sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) solar dan tingginya harga beras di Kota Bengkulu.
Dalam pertemuan itu, masyarakat mengungkapkan kesulitan mendapatkan solar dengan antrian panjang di enam SPBU yang menyediakan solar. Anggota DPRD Sefty Yuslinah menyikapi permasalahan ini dengan menyatakan keprihatinannya terhadap kelangkaan solar yang terus berlanjut.
“Keberadaan solar sangat penting, terutama bagi nelayan dan sopir truk. Saya berharap pemerintah daerah dapat segera mencari solusi untuk pengadaan solar,” ujar Sefty Yuslinah.
Gubernur Bengkulu turut menyuarakan keprihatinannya terhadap kelangkaan solar ini. Ia menyoroti perbedaan dengan provinsi tetangga seperti Sumatra Selatan, yang pasokan solarnya berjalan lancar. Para nelayan dan sopir truk di Bengkulu merasakan dampak langsung dari kelangkaan ini, mengingat solar merupakan bahan bakar utama bagi mereka.
“Saya berharap ini segera dapat solusi untuk pengadaan solar, sehingga masyarakat tidak kesulitan dalam mendapatkannya. Keberadaan solar sangat penting, terutama bagi nelayan dan sopir truk,” ujar Gubernur Bengkulu.
Selain kelangkaan solar, masyarakat Bengkulu juga mengeluhkan tingginya harga beras. Meskipun provinsi ini dikenal sebagai penghasil beras utama, harga beras di tingkat konsumen tetap tinggi.
“ Padahal Provinsi ini dikenal sebagai penghasil beras utama, dengan daerah seperti Lebong, Seluma, dan Bengkulu Selatan yang menjadi pusat produksi,” katanya.
Selanjutnya Sefty mengatakan meskipun Bulog (Badan Urusan Logistik) telah melakukan langkah-langkah untuk menjaga harga beras sesuai dengan harga pasaran, kenyataannya harga beras ditingkat konsumen tetap tinggi.
“Kita memiliki potensi besar dalam produksi beras, namun tingginya harga beras saat ini membuat kami bertanya-tanya. Bulog sudah melakukan upaya untuk menjaga harga, namun mungkin diperlukan langkah lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini,” tambah Sefty.
Sebelumnya Ketua RT 02 Kelurahan Jalan Gedang Supratman S.Sos, M.Si menyampaikan aspirasinya terkait kelangkaan BBM jenis solar.
“ Kelangkaan solar yang menyebabkan antrian di SPBU dan itu sangat menyusahkan rakyat,” ungkap Ketua RT tersebut.
Dengan hasil reses adanya kelangkaan solar dan tingginya harga beras, maka Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu akan membawa aspirasi masyarakat ini pada sidang paripurna yang akan datang. (In)
Editor : Herry
Posting Komentar