-->

Ads (728x90)

Ketua Komisi II Jonaidi SP Dorong Pemerintah Daerah Bangun Sumur Bor di Arel Persawahan
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi, SP, MM bersama petani panen padi (Indra Syahputra / Peristiwanusantara.com)


By Indra Syahputra

BENGKULU, Peristiwanusantara.com - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi, SP, MM kembali mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) baik di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bengkulu agar membangun jaringan irigasi air tanah, atau bantuan pembuatan sumur bor di areal persawahan milik petani. Karena menurutnya tidak seluruh areal persawahan milik petani di Provinsi Bengkulu yang sawahnya memiliki aliran air dari saluran jaringan irigasi.

Kendati demikian Jonaidi menyebut pembuatan sumur bor di areal sawah petani padi tersebut merupakan salah satu solusi strategis agar areal persawahan petani lepas dari kesulitan akibat tidak ada saluran air yang aktip. Apalagi selama ini banyak petani hanya mengandalkan air hujan untuk bisa dialirkan ke sawah masing- masing.

Dalam artian, masih banyak sawah-sawah petani merupakan sawah tadah hujan, dalam artian sumber airnya mengadalkan air hujan.

“Apalagi pada saat musim kemarau seperti ini karena tidak adanya sumber air, petani sawah tadah hujan secara otomatis tidak bisa mengelola areal persawahan mereka. Tentu saja hal sedemikian harus menjadi perhatian serius pemda, itupun kalau pemda benar-benar memikirkan dan serius memihak pada kepentingan petani,” tegas Jonaidi.



Menurutnya, salah satu solusi strategis persoalan petani sawah tadah hujan, dengan membangun jaringan irigasi air tanah melalui pembuatan sumur bor.

“Terlebih saat ini kegiatan pembangunan jaringan irigasi air tanah ini leading sektornya tidak harus di Dinas ESDM, tetapi sudah bisa dilakukan Dinas PUPR,” kata Jonaidi.

Lebih jauh disampaikannya, maka dari itu dalam kesempatan ini pihaknya mendorong agar pemda tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota. Dapat mengalokasikan anggaran, yang tentunya untuk pembangunan jaringan irigasi air tanah.

Terutama bagi areal persawahan petani yang sampai dengan saat ini hanya mengandalkan curah hujan untuk mengelolanya.

“Untuk pembangunan jaringan irigasi air tanah inikan tidak membutuhkan anggaran yang terlalu besar. Mumpung saat ini tengah pembahasan APBD Perubahan, kita berharap pemda dapat segera mengalokasikan anggarannya. Karena ini juga merupakan salah satu langkah untuk membantu petani dalam mendukung ketahanan pangan di Provinsi Bengkulu,” tutupnya.(In)



Editor : P Sipayung

Posting Komentar