-->

Ads (728x90)

Warga Terdampak Pengembangan Eco-City untuk Pindah ke Hunian Sementara Terus Bertambah, Sudah 25 KK
Warga asli Desa Pasir Panjang Syum Harimaryatullah atau Nek Syum yang bersedia pindah ke hunian sementara (Ist/Peristiwanusantara.com)

By Andi

BATAM, Peristiwanusantara.com – Pendekatan yang dilakukan BP Batam membuahkan hasil, jumlah warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City untuk pindah ke hunian sementara terus bertambah.

Seperti pada Sabtu (7/10/2023) kemarin, delapan Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City bersedia untuk pindah ke hunian sementara. 

Pihak BP Batam memfasilitasi pergeseran terhadap delapan KK tersebut ke hunian sementara.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait mengatakan dengan bersedianya 8 KK tersebut maka jumlah daftar KK yang sudah menempati hunian sementara menjadi 25 KK.

Progres tersebut tak terlepas dari komitmen BP Batam untuk mempercepat realisasi investasi di Kawasan Rempang.

Menurutnya jumlah tersebut kemungkinan besar akan terus bertambah ke depannya. Bukan tanpa alasan, sebagian besar warga di beberapa titik secara sukarela telah menerima dilakukannya pergeseran.

"Sesuai arahan Kepala BP Batam, kami terus berupaya untuk mempercepat realisasi investasi di Rempang. Kemarin, tim di lapangan membantu pergeseran 8 KK ke hunian sementara," ujar Ariastuty, Minggu (8/10/2023).

Ia menegaskan, BP Batam berkomitmen untuk terus melakukan pendekatan kepada warga yang terdampak pengembangan industri di Rempang. Tentunya dengan mengedepankan komunikasi persuasif selama melakukan sosialisasi dan pendataan.

Warga Desa Pasir Panjang saat mengevakuasi barang-barangnya untuk pindah ke hunian sementara (Ist/Peristiwanusantara.com)

"Tidak ada paksaan dan intervensi. Pilihan tersebut murni dari hati warga yang mendukung realisasi PSN," pungkasnya.

Sementara, warga asli Desa Pasir Panjang Syum Harimaryatullah atau akrab disapa Nek Syum, menegaskan bahwa dirinya mendukung penuh program pemerintah.

Hal ini pula yang membuat perempuan paruh baya tersebut rela untuk bergeser dari kampung halamannya.

"Saya pindah ke tempat yang baru secara sukarela dan penuh keikhlasan. Saya memikirkan nasib anak-cucu agar lebih sejahtera ke depannya di kampung yang baru nanti," ungkapnya.

Senada dengan Nek Syum, Desi Darmawati berharap program Rempang Eco-City dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi warga.

"Saya pindah murni keputusan pribadi tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Saya ingin hidup lebih baik sehingga bisa lebih berkembang dan maju," ujarnya. (an)



Editor : Ismanto

Posting Komentar