Ketua MTI Provinsi Kepri Syaiful (Angga Prasetio/Peristiwanusantara.com) |
By Angga Prasetio
TANJUNGPINANG, Peristiwanusantara.com - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Provinsi Kepulauan Riau, Syaiful, mengkritisi sikap Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tanjungpinang yang tidak melakukan pengalihan jalur kendaraan di area Taman Gurindam.
Padahal terdapat resiko karena masih banyak sisa-sisa kerikil dan ranting pohon di area Taman Gurindam pasca longsor yang kapan saja bisa terjatuh dan mengenai masyarakat yang melintas.
Bahkan kondisi itu juga beresiko membahayakan pekerja proyek pemulihan Taman Gurindam yang tengah berlangsung.
"Tujuan dari rekayasa lalu lintas adalah untuk mendapatkan atau memberikan kondisi lalu lintas yang lancar dan aman bagi pengguna jalan," ujar Syaiful, di Tanjungpinang
"Lokasi pekerjaan yang bertebing dikhawatirkan terjadinya longsor bebatuan. Jatuhnya kerikil, kayu dan ranting ke jalan dapat menimbulkan resiko terjadinya kecelakaan bagi pengguna jalan, hal tersebut tentu juga berisiko bagi kontraktor yang mengerjakannya," tambah Syaiful.
Untuk itu, Syaiful meminta solusi dan sikap dari PUPR, Kontraktor dan Dishub supaya hal-hal yang tidak diinginkan itu bisa dihindari.
"Jadi saran saya sebaiknya pihak PUPR, pihak kontraktor berkoordinasi dengan Dishub agar pekerjaan tersebut diawasi. Jika perlu dilakukan rekayasa lalu lintas atau pengalihan jalur kendaraan untuk mencegah terjadinya musibah,” tegas Ketua MTI Kepri itu.
Untuk diketahui, Dishub Kota Tanjungpinang bersama Komisi III, Kontraktor dan Instansi terkait lainnya sempat meninjau area Taman Gurindam tersebut.
Saat peninjauan itu Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Jalan Dishub Kota Tanjungpinang, Syavrant mengatakan bahwa dirinya tidak melakukan pengalihan jalur alias tetap membuka akses di area tersebut.
Meskipun proses pengerjaan pemulihan atau rehabilitasi Taman Gurindam pasca mengalami longsor itu tengah berlangsung.
"Untuk rekayasa lalu lintas jalan di Taman Gurindam ini tetap normal karena pekerjaannya saat ini sedang dimulai dan mereka mengerjakannya secara manual tidak menggunakan alat berat," ucap Syavrant.
Syavrant berpendapat bahwa pekerjaan pemulihan Taman Gurindam itu tidak terlalu memakan badan jalan sehingga tidak perlu melakukan rekayasa pengalihan jalur.
"Area kerja meraka hanya menggunakan setengah dari badan jalan, jadi masih ada space untuk melintas di sini," tutur Syavrant.
Meski dibuka, Savrant mengimbau kepada masyarakat yang melintasi jalan tersebut untuk tetap berhati-hati.
"Namun begitu kami tetap mengimbau kepada pengendara nantinya untuk tetap berhati-hati karena ada penyempitan jalan di area ini," pungkasnya. (Angga)
Editor : Ismanto
Posting Komentar