-->

Ads (728x90)

Ketua DPRD Provinsi Kepri, Jumaga Nadeak saat menghadiri Musrenbang Perubahan RPJMD Provinsi Kepri  di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepri, Jumat (13/10/2023) (Ist/Peristiwanusantara.com)


By Angga Prasetio
TANJUNGPINANG, Peristiwanusantara.com
–  DPRD Provinsi Kepri mendukung penuh Perubahan RPJMD tahun 2021-2026  tetapi memberikan sejumlah catatan dan masukan yang harus dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.

Demikian disampaikan Ketua DPRD Provinsi Kepri, Jumaga Nadeak saat menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau pada Jumat (13/10/2023) di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepri.

“Memperhatikan realisasi perencanaan pembangunan yang dalam prakteknya tidak semua sesuai dengan yang direncanakan, namun terdapat perencanaan yang mengalami perubahan, sehingga terhadap perubahan ini perlu dilakukan penyesuaian, sebagaimana saran dan masukan yang dua tahun terkahir ini menjadi rekomendasi DPRD dalam merespon Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur,” tegas  Jumaga Nadeak.

Jumaga mengatakan mengingat periode RPJMD Tahun ini adalah periode terakhir dalam RPJPD, maka Pemprov Kepri perlu melakukan perubahan secara komprehensif dan efektif.  Perencanaan yang disusun akan sesuai dengan kemampuan, potensi, peluang yang ada dan outputnya mampu memjawab permasalahan.  Sehingga, akan mengerucut dalam  mencapai terwujudnya visi  Provinsi Kepulauan Riau  terwujdunya Kepulauan Riau yang makmur, berdaya saing dan berbudaya.

Musrenbang ini juga dihadiri oleh Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kepri, Bobby Jayanto, Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Kepri, Teddy Jun Askara, Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepri Sahat Sianturi,  Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kepri, Perwakilan Kabupaten/Kota Se-Kepulauan Riau, serta para Kepala Dinas Provinsi Kepulauan Riau.

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kepri, Bobby Jayanto juga menyampaikan temuan keluhan masyarakat dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kepulauan Riau.

“Kami sebagai anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau ada kegiatan reses atau menampung aspirasi masyarakat, dan  dalam dua tahun ini, yang saya dapati di tengah masyarakat masih kesulitan mendapat akses pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, karena keterbatasan ekonomi. Oleh karena itu kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan kemudahan lainnya, meski kita tahu sudah ada beasiswa,” ungkapnya.

Selain itu, Bobby Jayanto menyampaikan sejumlah permasalahan lain seperti masalah air bersih di Kota Tanjungpinang, serta pelayanan kesehatan yang masih kurang layak dalam pelayanan.

“Mengenai air bersih masih menjadi permasalahan di Kota Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau, walaupun saat ini sedang dilakukan peremajaan pipa. Namun mata air perlu juga diperhatikan seperti di Sungai Pulai, DAS kawal dan Gesek,” ujarnya.

Tidak hanya itu, persoalan lapangan pekerjaan yang layak di Tanjungpinang juga sangat kurang. Ia pernah membuka lowongan pekerjaan untuk satu orang supir namun terdapat hingga 80 pelamar. (Angga)

Editor : Ismanto

Posting Komentar