Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau Hj. Dewi Kumalasari Ansar (dok Diskominfo Kepri) |
By Angga Prasetio
TANJUNGPINANG, Peristiwanusantara.com - Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau Hj. Dewi Kumalasari Ansar menyampaikan bahwa perlu adanya pelatihan untuk tanggap bencana.
Hal itu dikatakannya mengingat peristiwa bencana apapun tidak tidak dapat diprediksi, namun, semua harus siap menghadapi jika peristiwa itu terjadi.
“Semoga dengan pelatihan ini, ibu-ibu bisa meningkatkan kapasitas dan pemahamannya terhadap kedaruratan bencana di wilayah masing-masing,” kata Dewi Ansar saat membuka secara langsung Pelatihan Keluarga Tanggap Bencana Rumah Tangga di Ruang Rapat Hotel Aston Tanjungpinang, Jumat (27/10).
Pelatihan ini diikuti sejumlah ibu-ibu rumah tangga dari Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Hadir juga Kepala Satpol PP, Hendri Kurniadi, Kasi Linmas Satpol PP Rizal Saputra dan Wakil Sekretaris 1 TP-PKK Kepri Suprapto.
Dewi Ansar sangat mendukung pelatihan seperti ini. Apalagi pelatihan tanggap bencana alam ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Keluarga Indonesia Tanggap Bencana. Hal ini pun dalam upaya mewujudkan ketangguhan negara menghadapi bencana, sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko bencana.
Karena itu, ia berpesan kepada narasumber untuk memberikan edukasi dan pemahaman tentang tanggap bencana ini. Sehingga kapasitas ibu-ibu dan keluarga di Tanjungpinang dan Bintan ke depannya semakin baik dalam tanggap darurat terhadap bencana.
"Mari kita budayakan sadar terhadap bencana sehingga mengetahui dan sadar akan risiko bencana dilingkungan kita. Serta senantiasa melakukan peningkatan pengetahuan khususnya terkait edukasi kesiapsigaan bencana, sehingga saat dihadapkan pada situasi darurat bencana dapat berdaya dengan menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan tetangga," ungkapnya.
Terakhir Dewi Ansar mengatakan bahwa pelatihan kepada ibu-ibu ini sangat tepat. Karena mereka pun bisa ikut mensosialisasikan bagaimana tanggap darurat terhadap bencana alam. Paling tidak kepada anak-anak di lingkungan keluarga. Atau kemudian kepada tetangga-tetangga mereka.
“Kita harus bersama-sama mendorong masyarakat untuk meningkatkan kemampuan sama melakukan pencegahan dan mitigasi, paling tidak di rumah tangga,” tutupnya. (Angga)
Editor : Ismanto
Posting Komentar