-->

Ads (728x90)

Sering Dilanda Banjir, Pemkab Natuna Jadikan Skala Prioritas Memperbaiki Jalan Panglima Hujan
Bupati Natuna Wan Siswandi saat meninjau pembangunan Jalan Panglima Hujan, Sabtu (5/8) (Ist/Peristiwanusantara.com)


By Bernard
NATUNA, Peristiwanusantara.com
– Bupati Natuna, Wan Siswandi bersama Kepala Dinas PU Natuna, Agus Supardi meninjau pembangunan Jalan Panglima Hujan, Sabtu (5/8).

Masyarakat Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, khususnya yang bermukim di sekitar Jalan Panglima Hujan sudah lama menginginkan jalan tersebut untuk diperbaiki. Mereka mengusulkannya sudah cukup lama, namun dapat disetujui tahun 2023 ini.

Sebelum diperbaiki setiap turun jalan, selalu terjadi banjir di jalan itu dan masyarakat sangat mengeluhkan kondisi jalan tersebut.

“ Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Natuna menyetujui usulan masyarakat untuk memperbaiki jalan ini dan kami jadikan skala prioritas,” kata Bupati Natuna.

Wan Siswandi juga menyampaikan beberapa hal yang membuat terlambatnya perbaikan jalan tersebut. Menurutnya, salah satu faktor adalah kecilnya APBD Natuna ditambah lagi dengan adanya kasus wabah Covid-19 yang banyak menyita anggaran daerah.

"Meski terlambat, alhamdulillah kita dapat memenuhi dan melaksanakan pekerjaan jalan yang menjadi usulan dari masyarakat," ungkap Wan Siswandi.

Di luar jam kantor, Bupati Natuna sengaja pergi memantau langsung pelaksanaan pekerjaan untuk memastikan semuanya dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan, sehingga kualitas jalan  benar-benar sesuai dengan harapan.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Natuna, Agus Supardi menerangkan bahwa, pekerjaan tersebut untuk meningkatkan kualitas jalan, dengan menggunakan batu dan bahan material lainnya sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pekerjaan tersebut menghabiskan anggaran sekitar 1,8 milyar rupiah dari APBD Natuna.

Bukan itu saja, kata Agus, saat lelang pekerjaan, pihaknya juga menyertakan syarat agar batu dan pasir bukan saja berkualitas, namun juga harus berasal dari luar Sedanau.

"Karena Sedanau wilayahnya kecil, jadi kita ingin pasir dan batu didatangkan dari  luar Sedanau,"  terang Agus.

Selain itu, Dinas PU juga meminta pelaksanaan kegiatan menggunakan alat utama pekerjaan berupa mobil mixer atau mobil molen dengan kapasitas 3 M3 (meter kubik) dan ekskavator untuk memasukan material pasir dan batu ke mobil mixer.

"Penggunaan mobil mixer, akan  memberikan  keyakinan kita sehingga campuran bahan bahan akan menjadi lebih baik, juga untuk mensiasati perubahan cuaca,  jika terjadi hujan dalam waktu yg lama," tutup Agus. (Nard)


Editor : Herry .

Posting Komentar