-->

Ads (728x90)

 

Dubes UEA Terpesona dengan Bentang Alam yang Dimiliki Bintan
Dubes UEA Abdulla Salem (kiri) bersama Gubernur Ansar saat mengelilingi resort di Bintan Lagoi, Kamis (03/08) (Ist/Peristiwanusantara.com)

By Angga Prasetio

BINTAN, Peristiwanusantara.com – Nara Bintan merupakan kawasan wisata yang pertama diperkenalkan Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad kepada Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Y.M Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri saat mengajaknya berkeliling ke berbagai resort di Bintan Lagoi, Kamis (03/08).

Gubernur Ansar mengajak Dubes UEA mengelilingi berbagai resort di Bintan Lagoi untuk memperkenalkan keindahan destinasi pariwisata Kepulauan Riau (Kepri).

Turut ikut serta dalam perjalanan tersebut Laksamana TNI (Purn) Marsetio, Chief Aisa Editor At Global FDI Lucius Daniel, dan Head of Economic Meera Eid Al Azeezi, Owner Representative Landmark Pardiana Wati, dan GM Finance Hebron.

Di Natra Bintan, Gubernur Ansar mengajak Abdulla Salem mengelilingi Treasure Bay yang merupakan kolam renang terbesar di Asia Tenggara.

Dari Natra Bintan, rombongan bergerak masuk ke The Anmon Resort untuk melihat tenda glamour camping (glamping) yang menyuguhkan suasana ala padang pasir.

Selepas dari The Anmon Resort, rombongan lalu berhenti di hutan mangrove yang berlokasi tidak jauh dari Treasure Bay. Abdulla Salem tampak sangat antusias melihat hamparan hutan mangrove yang terawat dengan baik di berbagai lokasi di Bunga Lagoi.

Abdulla Salem menyebut Indonesia adalah negara yang beruntung, sebab Indonesia memiliki hutan mangrove yang sangat luas.

Luas ekosistem mangrove atau bakau di Indonesia mencapai 3,63 juta hektare (Ha) atau 20,37 persen dari total dunia. Di Kepri sendiri total luas hutan bakau saat ini mencapai 67,417 hektare.

“ Hutan mangrove memegang peranan yang sangat penting untuk menjaga iklim dunia, UEA sangat memberikan perhatian yang besar untuk pelestarian lingkungan termasuk melalui hutan mangrove,” kata Gubernur.
 
Lanjutnya, UEA akan menjadi tuan rumah pelaksanaan konferensi perubahan iklim, Conference of the Parties 28 (COP-28) yang akan dilaksanakan di Dubai, UEA, pada 30 November-12 Desember mendatang. Oleh sebab itu, Gubernur Ansar menekankan kelestarian hutan mangrove harus senantiasa dijaga oleh pemerintah.

“ Kepulauan Riau adalah salah satu provinsi target rehabilitasi mangrove dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Tahun ini, luasan target rehabilitasi mangrove di Kepri adalah 5.500 hektar dari 83.000 hektar target nasional,” kata Gubernur.

Perjalanan lalu dilanjutkan dengan kunjungan ke hotel Doulos Phos, kapal pesiar yang sekarang telah berusia 108 tahun. Ia dikenal sebagai Kapal Penumpang Samudra Aktif Tertua di Dunia hingga tahun 2009. Dengan bentuknya yang masih asli seperti kapal, Doulos Phos menjadi hotel paling unik di Lagoi Resort.

Gubernur Ansar dan Abdulla Salem mengakhiri perjalanan mereka dengan menyambangi Banyan Tree dan berkeliling di kawasan Lagoi Bay. Hujan deras yang turun membuat perjalanan tersebut harus diakhiri lebih cepat.

Dari perjalanan tersebut, Gubernur Ansar menyebut Dubes UEA sangat terpesona dengan bentang alam yang dimiliki Bintan. Gubernur Ansar pun menyebut impresi yang positif ini menjadi modal berharga untuk meyakinkan investor asal UEA untuk nenanam modalnya di Kepri.

“Selama disini Dubes UEA sangat senang dan benar-benar serius menanggapi apa yang kita tawarkan, kita harapkan ke depannya beliau benar-benar bisa membawa investasi UEA datang ke Kepri,” katanya. (Angga)


Editor : Herry



Posting Komentar