-->

Ads (728x90)

 

Ini Catatan Fraksi Gerindra Tentang PAD Provinsi Bengkulu Tahun 2022
Junaidi SP selaku juru bicara fraksi Gerindra saat membacakan pandangan umum fraksi Gerindra (Peristiwanusantara.com / Indra Syahputra)

By Indra Syahputra

BENGKULU, Peristiwanusantara.com – Capaian keberhasilan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022 baik dari sektor pajak, retribusi, pengelolaan kekayaan yang dipisahkan, BUMD, termasuk dana bagi hasil bukanlah sesuatu prestasi yang fantastis.

Hal tersebut disampaikan Junaidi SP selaku juru bicara fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) saat membacakan pandangan umum fraksi Gerindra pada rapat paripurna ke 7 masa sidang 2 di Gedung DPRD Bengkulu, Senin (3/7/2023) siang.

Pada rapat paripurna dengan agenda laporan pertanggung jawaban keuangan Gubernur Bengkulu tahun anggaran 2022 sisa perhitungan ini,  Junaidi yang juga Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu mengatakan secara teoritis memang ada peningkatan dan  fraksi Gerindra mengapresiasinya.

Ini Catatan Fraksi Gerindra Tentang PAD Provinsi Bengkulu Tahun 2022
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu saat mengikuti rapat paripurna (Peristiwanusantara.com / Indra Syahputra)


“ Peningkatan ini seharusnya bukan jadi barometer keberhasilan maksimal pembangunan dalam pemerintahan Provinsi Bengkulu. Bagi kami ini bukan gambaran keberhasilan maksimal pemerintah Provinsi dalam fungsi pengelolaan pendapatan daerah,” kata Junaidi.

Junaidi memberikan sebuah referensi Peraturan Gubernur nomor 48 tahun 2018 tentang penjabaran APBD Perubahan Provinsi Bengkulu. APBD Provinsi Bengkulu pada tahun 2018 yaitu Rp 3,38 triliun.

“Hari ini Pergub 41 tahun 2022 sebagai Pergub Perubahan APBD. APBD Provinsi Bengkulu hanya Rp 3,149 triliun. Begitupun dari sisi pendapatan. PAD tahun 2018 mencapai Rp 999 miliar sedangkan PAD 2022 tercatat sebessar Rp 895 miliar terjadi penurunan sebesar Rp 100 miliar,” katanya.

Menurutnya, perbandingan ini menjadi kritikan pedas bagi Gubernur untuk APBD tahun 2023 dalam hal pendapatan setidaknya mampu menyamai pendapatan bahkan melebihi pendapatan pada tahun 2018.

“Kami menyadari Covid pada tahun 2019, 2020 dan 2021 struktur APBD kita terjadi penurunan. Jadi bagaimana hari ini Covid sudah selesai. Kita minta pemerintah untuk memaksimalkan pendapatan asli daerah pada tahun 2023 ini harus lebih baik,” tegasnya. (Ind)


Editor : Herry


Posting Komentar