-->

Ads (728x90)

Sejak Ramadhan, Masjid Tanjak Dijadikan Warga Kota Batam Sebagai Tempat Ngabuburit
Fhoto : dok Humas BP Batam


By Carles
BATAM, Peristiwanusantara.com
– Sejak diresmikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada tanggal 24 Juni 2022 lalu, Masjid Tanwirun Naja atau Masjid Tanjak menjadi destinasi wisata religi bagi masyarakat Kota Batam.

Bahkan sejak bulan Suci Ramadhan, masjid yang diinisiasi oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi ini dijadikan masyarakat Batam sebagai lokasi favorit untuk menunggu waktu berbuka atau Ngabuburit.

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang pengunjung Achmad yang datang bersama istri dan anaknya, setelah melaksanakan Salat Ashar, mereka menikmati pesona Masjid Tanwirun Naja sambil menunggu berbuka puasa.

“ Kami merasa sangat takjub dengan pemandangan di kawasan Masjid Tanjak ini bang,” katanya sembari mengatakan ia bersama keluarga baru saja berswafoto di dalam area masjid, termasuk di kawasan halaman dan taman masjid.

"Pemandangannya disini (Masjid Tanjak) enak mas. Tempatnya juga sejuk di sore hari. Bagus untuk mengisi waktu di akhir pekan" ujarnya.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait saat dikonfirmasi melalui WhatsAppnya, Selasa (4/4/2023) mengatakan pihaknya sangat merespon positif atas kunjungan ke Masjid Tanjak. 

Menurutnya, hal itu sejalan dengan keinginan Kepala BP Batam Muhammad Rudi untuk menjadikan Batam memiliki daya tarik sebagai kota tujuan wisata dan investasi.

"Masjid Tanjak diharapkan mampu menjadi sarana ibadah masyarakat sekaligus menjadi ikon baru wisata di Batam," kata Ariastuty

Untuk diketahui, Masjid Tanjak dibangun selama 2 tahun dan diresmikan pada tanggal 24 Juni 2022 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Masjid ini dibangun dengan konsep Tanjak Melayu, karena tanjak ini melambangkan kewibawaan dan identitas di kalangan masyarakat Melayu.

Adapun, Masjid Tanjak didirikan di lahan seluas sekitar 15.797 meter persegi, lantai 1 luas bangunan 2.094 meter persegi, lantai 2 (mezzanine) luas bangunan 468 meter persegi.

Tempat ibadah ini dirancang mampu menampung jemaah laki-laki di lantai 1 sebanyak 900 jemaah, sedangkan kapasitas jamaah perempuan pada lantai 2 dapat menampung sebanyak 350 jamaah.

Tinggi bangunan masjid mencapai 39,5 meter, tinggi menara masjid 45 meter dengan biaya pembangunan masjid mencapai Rp39.937.665.520 dengan sumber pembiayaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). (les)

Editor : Herry
 

Posting Komentar