-->

Ads (728x90)

Peringati Hari Kanker Sedunia, YKI Kepri dan DWP Kepri Gelar Seminar dan Bakti Sosial
Ketua YKI Kepri Dewi Kumalasari Ansar memberikan cendramata usai membuka Seminar  di Aula Engku Haji Tua, BPMP Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (14/2/2023) (Fhoto : dok Diskominfo Kepri)


By Angga
TANJUNGPINANG, Peristiwanusantara.com – Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kepri dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kepri menggelar kegiatan Seminar yang membahas tentang kesehatan dan Screening Kanker Serviks dan Payudara dengan metode IVA, Papsmear dan Sadanis.

Kegiatan Seminar tersebut dibuka oleh Ketua YKI Kepri Dewi Kumalasari Ansar pada Selasa (14/2/2023)  di Aula Engku Haji Tua, BPMP Provinsi Kepulauan Riau.

Sebelumnya pada Kamis (9/2/2023) lalu, YKI Kepri sudah menggelar kegiatan Talkshow bersama GoTv Kepri membahas tentang Bahaya Kanker Serviks dan Payudara

Usai membuka seminar itu, Ketua YKI Kepri Dewi Kumalasari Ansar saat ditemui sejumlah awak media mengatakan Hari Kanker Sedunia dirayakan setiap tanggal 04 Februari yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker dan mendorong pencegahan, deteksi dan pengobatan kanker.

Ia mengtatakan Hari Kanker Sedunia dibentuk untuk mendukung Deklarasi Kanker Dunia, yang dibuat pada tahun 2008 lalu. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker secara signifikan.

Menurut data Globocan 2020 menyebutkan bahwa dari 19,3 juta kasus kanker di dunia, penyakit yang paling banyak diderita adalah kanker payudara sebanyak 11,7 persen, kemudian kanker paru 11,4 persen, kanker usus besar atau rektum 10 persen, kanker prostat 7,3 persen, kanker perut 5,6 persen, kanker hati 4,7 persen, kanker leher rahim 3,1 persen dan kanker lainnya 46 persen.

Dewi Ansar juga menjelaskan bahwa angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sendiri berada pada urutan ke 8 di Asia Tenggara dengan kasus aktif 136,2 per 100.000 penduduk. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

Sementara untuk wilayah Kepulauan Riau khususnya Tanjungpinang dan Bintan, Dewi Ansar juga mengungkapkan data yang telah diterima YKI Kepri jumlah penyintas kanker di Tanjungpinang dan Bintan dengan berbagai jenis kasus penyakit kanker adalah sebanyak 151 orang terkena penyakit kanker.

Angka tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa kasus penyakit kanker bisa menyerang siapa saja, karena penyakit kanker bisa menyerang bagian organ tubuh manusia di mana saja, untuk itu saya mengharapkan agar masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kepri jaga kesehatan tubuhnya supaya terhindar dari penyakit kanker karena betapa bahayanya kanker bagi manusia karena mempunyai angka kematian yang tinggi.

Untuk itu,  Dewi Ansar mengajak seluruh masyarakat Kepri terutama para perempuan di Kepri untuk memeriksakan diri dengan teknik IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan Sadanis (Periksa payudara klinis) sebagai deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara.

Ia juga mengharapkan agar melalui kegiatan ini masyarakat Kepri tahu betapa pentingnya melakukan pemeriksaan dini dengan IVA dan Sadanis tersebut.

“ Apalagi kanker menjadi salah satu penyakit pembunuh terbesar di seluruh dunia. Angka kematian terbanyak karena kanker payudara dan serviks," katanya.

Setelah kegiatan Seminar kesehatan dan Screening Kanker Serviks dan Payudara, acara dilanjutkan dengan kegiatan Bakti Sosial dan Pemeriksaan Kesehatan secara gratis. (angga)


Editor : Herry
 

Posting Komentar