-->

Ads (728x90)

Kementerian PPPA Gelar Kegiatan Rembuk DRPPA di Desa Air Lengit Natuna
Kegiatan Rembuk DRPPA yang digelar Kementerian PPPA RI di Aula Pertemuan Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah, Jumat (10/02/2023) (Fhoto : Bernard /Peristiwanusantara.com)


By Bernard 


NATUNA, Peristiwanusantara.com
  – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia menggelar kegiatan Rembuk  Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Aula Pertemuan Desa Air Lengit, Kecamatan Bunguran Tengah, Jumat (10/02/2023).

Babinsa Desa Air Lengit, Serda Muhammad Gusnadi, Personil Koramil 01/Ranai Kodim 0318/Natuna, menghadiri kegiatan tersebut bersama Assist Dep DRPPA dr Elvi Hedrani, Sekretaris DRPPA Kepri Leni, Kabid PPA Kabupaten Natuna Yuliarahmadanita, Camat Bunguran Tengah Abdul Karim S.Sos,.Kepala Desa Air Lengit Kuswanto S.Ip, Ketua BPD Air Lengit Retno Beserta anggota, Sekdes Air Lengit Sahikun, Ketua Relawan SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak),

Turut hadir juga Bhabinkamtibmas Desa Air Lengit Bripka Pujiono, Kepala Sekolah se-Desa Air Lengit, KaDusun I, II dan RT, RW Desa Air Lengit, Ketua Karang Taruna Desa Air Lengit, Ketua PKK Desa Air Lengit, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pendidikan dan Warga Desa Air Lengit.

“ Sebagai aparat teritorial  Babinsa punya peran yang sangat besar untuk mendorong terkait keberhasilan pembangunan di wilayah binaan,” kata Serda Muhammad Gusnadi kepada wartawan disela-sela kegiatan tersebut.

Menurutnya program desa ramah perempuan dan peduli anak (DRPPA) yang diselenggarakan oleh Kementerian PPPA  dengan tujuan agar masyarakat tahu betapa pentingnya sosialisasi masalah perlindungan anak karena masyarakat banyak yang belum paham apabila menjumpai permasalahan harus kemana dan lapor kepada siapa.

Ia menyebut seluruh elemen harus benar-benar mendorong kesadaran masyarakat dalam bentuk perlindungan dan dukungan terhadap korban dan keluarga korban. Karena seringkali terjadinya pengasingan terhadap keluarga korban yang dilakukan oleh lingkungan masyarakat sekitar.

Desa harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya khususnya perempuan dan anak, memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta tersedia sarana dan prasarana publik yang ramah perempuan dan anak.

"Dengan adanya desa ramah perempuan dan peduli anak diharapkan dapat berdampak terhadap terbangunnya kesetaraan gender dalam keluarga, terwujudnya pengasuhan anak yang sesuai dengan perkembangan anak, meningkatnya kemampuan anak dan perempuan untuk mengartikulasikan kepentingannya dalam kegiatan desa," harap Gusnadi.

Sementara itu, Danramil 01/Ranai, Mayor Inf Roganda Simanjuntak, S.E, mengatakan, kehadiran Babinsa harus bisa dirasakan masyarakat, untuk memberikan solusi, meringankan beban masyarakat dan membantu mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.

Babinsa menjadi tempat mengadu masyarakat terkait hal-hal yang berdampak pada keamanan nasional. Ia dituntut untuk dapat memetakan kondisi teritorialnya dan terus meningkatkan komunikasi sosial, manajemen teritorial, pengumpulan data dan analisa sesuai aspek geografi, demografi dan kondisi sosial di lapangan.

"Hal ini harus terwujud dalam rangka menghadapi ancaman nyata. Memang sukses itu berat akan tetapi sukses itu nikmat, apabila hal ini dapat terwujud oleh Babinsa dalam mengoptimalkan bimbingan teritorial dengan baik di lapangan," terangnya.

Di tempat terpisah, Dandim 0318/Natuna, Letkol Inf Morison Chandra Karundeng S.Sos,  mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian TNI untuk membangun kerukunan dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, salah satunya dengan melakukan silaturahmi, monitoring, pendampingan, dan pengamanan.

Menurutnya kegiatan itu juga dapat berguna untuk mencari solusi bersama guna  memudahkan masyarakat dan Babinsa dalam menghadapi masalah yang ada sehingga dapat ditangani dengan mudah. (Nard).


Editor : Herry
 

Posting Komentar