-->

Ads (728x90)

 

Buka  FGD, Gubernur Rohidin Inisiasi Gebyar SMK untuk Menyambut Era Industri 5.0
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menghadiri FGD di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Jum'at (24/02) malam (Fhoto : Indra Syahputra/Peristiwanusantara.com)

By Indra Syahputra


BENGKULU, Peristiwanusantara.com
– Analis Pelaksana Kurikulum Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI, Jahani dihadirkan menjadi narasumber pada acara Focus Group Discussion (FGD) yang mengusung thema "Persamaan Persepsi Peningkatan Mutu SMK di Provinsi Bengkulu Memasuki Era Industri 5.0”

FGD yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemrov) Bengkulu ini dibuka oleh  Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada Jum'at (24/02) malam di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu.

Disela-sela kegiatan itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah kepada wartawan mengatakan jajaran Pemprov Bengkulu dan para pelaku usaha akan menggelar Gebyar SMK 2023 untuk menyambut Era Industri 5.0.

Kegiatan itu sejalan dengan kebijakan Presiden RI Joko Widodo terkait fokus dunia pendidikan untuk memberikan keterampilan kerja bagi generasi muda, dimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

Untuk tahun ini, pihaknya akan membuat program terkait dengan peningkatan mutu kualitas SMK, yang kita gaungkan dengan agenda Gebyar SMK. Bentuknya nanti seperti pameran, kemudian FGD seperti pada malam ini dan ada pameran industry.

Pria lulusan terbaik UGM dan IPB ini, mengatakan gebyar SMK memiliki tujuan untuk memastikan, SMK merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki kompetensi dan karakteristik tertentu dan ini harus ditanamkan kepada para siswa.

"Jadi ini berawal dari para kepala sekolahnya. Maka malam ini diadakan FGD khusus menyamakan persepsi bagaimana meningkatkan kualitas SMK," kata Gubernur Rohidin.

Ia mengatakan dalam rangka menyambut bonus demografi dan persaingan antar negara yang semakin ketat. Pendidikan dan pelatihan vokasi/kejuruan saat ini semakin diperkuat seiring bergesernya strategi dari pembangunan infrastruktur fisik menjadi pembangunan manusia.
 
Sementara Analis Pelaksana Kurikulum Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI Jahani mengatakan untuk mengembangkan pendidikan kejuruan yang selaras dengan kompetensi kebutuhan pengguna lulusan (link and match), maka Kemendikbud telah melakukan penyesuaian dan pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan.

Iamengatakan sebelumnya menggunakan pendekatan dari supply-driven, maka saat ini kurikulum telah disesuaikan menjadi demand-driven agar dunia usaha dan dunia industri (DUDI) semakin aktif terlibat dalam proses pendidikan kejuruan di SMK. (Ind)

Editor :Herry

Posting Komentar