-->

Ads (728x90)

Sekdakab Natuna Gelar Rakor Bahas Penanganan Karhutla di Wilayah Semala
Rakor khusus bahas penanganan Karhutla di wilayah Semala di Ruang Rapat Kantor Bupati Natuna, Selasa, (17/01/2023) (Fhoto : Diskominfo Natuna)

By Bernard
NATUNA, Peristiwanusantara.com – Memasuki musim kemarau yang kerap disertai dengan angin kencang, hutan dan lahan di Kabupaten Natuna gampang terbakar. Seperti yang terjadi pada Senin (16/1/2023) kemarin kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi dibeberapa titik di ruas jalan Batubi-Kelarik atau disebut wilayah Semala.

Untuk mencegah dan menangani Karhutla,  Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Natuna, Boy Wijanarko langsung melakukan rapat koordinasi (Rakor) khusus membahas penanganan Karhutla yang terjadi di wilayah Semala pada Selasa, (17/01/2023) di Ruang Rapat Kantor Bupati Natuna.

Dalam rakor tersebut, Sekda Boy Wijanarko mengatakan peristiwa kebakaran di wilayah Semala perlu segera ditangani demi menghindari kebakaran semakin luas dan merembet ke daerah pemukiman.
Ia mengajak seluruh OPD dan instansi terkait lainnya yang hadir dalam rakor itu untuk menyatukan pandangan dan persepsi bagaimana menangani kebakaran tersebut.

“ Dari desa dan kecamatan tolong diberi informasi atau disosialisasikan dengan kondisi cuaca seperti ini jangan ada yang melakukan pembakaran lahan baik secara kecil maupun skala besar," kata Sekda Boy Wijanarko secara tertulis yang disampaikan Kepala Diskominfo Kabupaten Natuna Bukhari kepada wartawan melalui WhatsAppnya.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Natuna, Raja Darmika yang menghadiri rakor tersebut menyampaikan bahwa pihaknya langsung menindaklanjuti adanya laporan kebakaran tersebut dengan cara berkoordinasi dengan Disdamkar dan turun bersama ke lokasi kejadian.

“Pada saat terjadi kebakaran pada hari Senin 16 Januari kemarin, kami mendapatkan laporan adanya terjadi kebakaran lahan di Semala, kami langsung menindaklanjuti dengan menghubungi rekan Damkar. Lalu, pada saat yang sama personil kami dan personil Damkar langsung meluncur ke lokasi dibantu pihak TNI-Polri dan juga aparat setempat," jelas Raja Darmika.

Raja juga mengatakan, perlunya upaya penangan yang cepat karena berdasarkan informasi jarak kebakaran dengan pemukiman memang jauh, namun mengingat angin yang cukup kuat sehingga dikhawatirkan kebakaran dapat terjadi lebih luas.

“Bagaimana cara meminimalisir resiko harus kita bicarakan, walaupun jaraknya jauh tapi harus antisipasi. Berdasarkan laporan damkar, jangkauan pipa ke titik api diluar jangkauan sehingga teman-teman kewalahan menunggu besok pagi nya. Selain itu juga kami dapat laporan asap dari kebakaran tersebut sudah mulai mengganggu jarak pandang pengendara," lanjutnya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Syawal pada kesempatan tersebut mengatakan, peristiwa kebakaran ini bukan yang pertama kalinya terjadi ditahun ini, sebelumnya di Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kecamatan Bunguran Selatan dan disusul kebakaran di Semala yang baru terjadi . 

Ia juga menyebut sebelum wilayah Semala kebakaran, kebakaran lahan juga terjadi seperti di daerah Puak, Sujung, Cemaga itu estimasinya 107 hektar. 

“ Untuk wilayah Bunguran Timur seperti Puak, itu masih terjangkau oleh kami, masih bisa dilokalisir. Untuk yang wilayah jauh itulah kendala nya, kami sampai disana mungkin api nya sudah melebar," ucap Syawal.  

Syawal juga mengatakan akan mengaktifkan kembali posko Damkar yang ada dibeberapa kecamatan yang sudah terbentuk sebelumnya untuk antisipasi dan penanggulangan lebih cepat.

Diakhir acara Kalaksa BPBD Natuna mengatakan perlu adanya sosialisasi kemasyarakat terkait upaya pencegahan 

Menurutnya upaya pencegahan perlu dilakukan, ia berharap pihak kecamatan, pihak RRI, dan Diskominfo melakukan sosialisasi lewat media social (Medsos)  untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat memicu terjadinya kebakaran. (Nard).

Editor : Herry


Posting Komentar