-->

Ads (728x90)

Pria Mengaku Begal di Jalan Ganet Tanjungpinang Hanya Rekayasa
Kapolsek Tanjungpinang Timur AKP Adam Yulizar Sasono saat menggelar konfersi pers terkait berita hoaks seorang pria yang dibegal di Jalan Ganet, Senin (9/1/2023) (Fhoto : Annga/Peristiwanusantara.com)

By Angga
TANJUNGPINANG, Peristiwanusantara.com – Sempat viral di media sosial, kejadian begal yang dialami Rio Anwar Ibrahim ketika melintas mengendarai sepeda motor di Jalan Ganet Tanjungpinang dipastikan tidak pernah terjadi alias hoaks.

Selain itu terungkap juga sandiwara pelapor yang mengaku dibegal hanya untuk menutupi kesalahannya padahal uang Rp 7,2 juta,- milik orang tuanya telah dihabiskan dan digunakan sendiri.

Rio Anwar Ibrahim membuat laporan kepolisi pada Kamis (5/1/2023) lalu. Dengan mengaku menjadi korban begal ketika mengendarai sepeda motor di Jalan Ganet Tanjungpinang, Rabu (4/1/2023).

Dalam laporannya, Rio Anwar Ibrahim mengaku dibegal dua orang pria tidak dikenal dengan mengancam menggunakan parang dan senjata api.

Saat itu pria berusia 23 tahun tersebut mengaku tas berisi uang sebanyak Rp 7,2 juta,- yang disimpan di dalam tas dibawa kabur oleh pelaku begal.

“ Kejadian yang menimpa korban ini sempat viral di media sosial dan mendapat perhatian warga,” kata Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol. H. Ompusunggu, S.I.K., M.Si  melalui Kapolsek Tanjungpinang Timur AKP Adam Yulizar Sasono menggelar konferensi pers dengan sejumlah awak media pada Senin (9/1/2023).

Namun belakangan laporan begal ini ternyata tidak benar alias hoaks. Setelah diperiksa polisi pengakuan korban dibegal hanya merupakan halusinasi dan kejadiannya sama sekali tidak pernah ada.

Pelapor didampingi orang tuanya kemudian menyatakan permintan maaf, lantaran telah melaporkan hal yang tidk pernah terjadi.

Pengungkapan kasus rekayasa laporan begal ini atas kerja penyidik dari Polsek Tanjungpinang Timur yang mendapati berbagai kejanggalan mulai pemeriksaan laporan keterangan pelapor hingga rekontruksi di TKP.

“ Polisi memastikan kejadian begal tidak pernah terjadi, selain itu terungkap sandiwara pelapor hanya untuk menutupi kesalahannya padahal uang Rp 2,7 juta,- milik orang tuanya sudah dihabiskan,” katanya.

Dari pemeriksaan diketahui pelapor ternyata mengalami depresiasi dan gangguan jiwa. Ia telah diserahkan kepada orang tuanya guna menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa. (Angga)
Editor : Herry

Posting Komentar