By Indra Syahputra
BENGKULU, Peristiwanusantara.com - Wakil Walikota (Wawali) Bengkulu Dedy Wahyudi menghadiri secara langsung Kick Off Meeting Pengarusutamaan Pusat Ketenagakerjaan Inklusif (Inclusive Job Center Job Center) untuk Pemerintah Kota di Hotel JS Luwansa Jakarta, Rabu (18/1/23).
Hadir mendampingi Wawali yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Arif Gunadi, Asisten I Eko Agusrianto, Kepala Bappeda Medy Pebriansyah, Kadis Kominfo Gitagama Raniputera, Kepala Dinsos Sahat Marulitua Situmorang dan jajaran Pemkot Bengkulu lainnya.
Dalam hal ini, Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Bima Arya menyampaikan bahwa yang dihadapi Kepala Daerah pada hari ini adalah banyak sekali retorika yang berisi Indonesia 2030, Indonesia Emas 2045 sangat mungkin.
“Tidak mungkin kita menjadi ekonomi 5 besar dunia kalau tidak saling melibatkan dan memaksimalkan bonus demografi. Usia produktif harus diperhatikan untuk menuju Indonesia Emas,” ujar Bima dalam keterangan resminya yang disampaikan kepada Peristiwanusantra.com.
Selanjutnya, beliau menambahkan bagaimana membangun ekosistem untuk pemberdayaan semua komponen, terutama bagi inklusif.
“Hari ini momentum untuk membangun ekosistem, bagaimana GIZ membangun kota inklusif, dimana yang termajinalkan kaum disabilitas dapat bermanfaat. Sehingga mampu mendorong roda ekonomi di daerah. Jadi teman-teman disabilitas menjadi aktor kemajuan ekonomi. Dan terpenting masa transisi ini paling cepat membumikan yang dihasilkan saat ini,” katanya.
Bima juga menambahkan, saat ini merupakan babak baru untuk kota inklusif.
“Bersama GIZ, BPJS dan semua kota-kota di Indonesia, kita memulai babak baru untuk kota inklusif, kota yang membudayakan semua, kota yang memberi ruang bagi disabilitas untuk mengambil peran menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Sementara untuk Kota Bengkulu sendiri, Wawali Dedy mengungkapkan kaum disabilitas selalu mendapatkan ruang dan perhatian dari Pemkot Bengkulu, apapun wujudnya.
“Warga disabilitas ini merupakan anugerah yang dititipkan oleh Allah SWT. Maka dari itu, kita harus memperlakukannya dengan baik. Karena penyandang disabilitas ini juga merupakan warga Kota Bengkulu dan juga warga negara Indonesia. Untuk itu, mereka punya hak yang sama untuk bahagia. Tidak boleh kita membedakan walaupun ada kekurangan dari fisiknya,” tutup Dedy. (In)
Editor : Herry
Posting Komentar