Gubernur Kepri (Batik Coklat) Bersama Tamu Dalam Perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Batam (dok: Pemprov Kepri) |
"Tapi satu kebahagiaan dan kebanggaan, kita bersyukur hampir di Kepri ini tidak pernah terjadi konflik antara satu suku dengan suku yang lain, antara agama dengan agama yang lain," katanya.
"Semua ini harus kita jaga atas peran tokoh-tokoh agama yang hebat yang berfikir secara universal bagaimana Kepri ini ke depan bisa lebih maju karena kita semua punya tanggung jawab," katanya lagi.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Perayaan Natal Oikoumene Kepri tahun 2022, dan tahun baru 2023 di Pasific Hotel, Batam, Sabtu malam, (7/1). Dan dihadiri, oleh mantan Kapolda Kepri , Anggota DPD RI, Ketua PGI Kepri, Anggota DPRD Kepri, Anggota DPRD Kota Batam, Kakanwil Kemenag Kepri, serta para ketua dan anggota organisasi keagamaan.
Lanjutnya, rasa kebanggaan itu membuahkan hasil yang mengembirakan karena Kepri menjadi yang terbaik pertama se-Sumatra dari sisi moderasi dan toleransi beragama, juga masuk 10 besar se-Indonesia.
"Tidak heran di Kepri tempat ibadah saling berdekatan tapi kita bisa hidup bersama dengan rukun dan damai, karena itu menjadi kekuatan. Jangan sampai kita berbicara, mencoba untuk terpecah belah rasa persaudaraan kita, maka rasa damai dan mencintai harus kita jaga bersama," terangnya.
"Tidak ada warga kelas 1 dan kelas 2 di Kepri ini. Semua warga Kepri punya hak dan kewajiban yang sama untuk membangun Provinsi ini dari waktu ke waktu," tegas Gubernur Kepri. (Pemprov Kepri)
Editor:Herry
Posting Komentar