-->

Ads (728x90)

Dewi Ansar Berkunjung ke Rumah Ketua LAM Kepri, Ini yang Dibahas
Ketua Dekranasda Provinsi Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar bersama Ketua LAM Kepri Datok Sri Setia Utama H. Abdul Razak di Jalan Rumah Sakit Gg. Sai Kusin, Tanjungpinang, Minggu, (29/1) (Fhoto : Diskominfo Kepri)

By Redaksi

TANJUNG PINANG, Peristiwanusantara.com Ketua Dekranasda Provinsi Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar mengunjungi Rumah Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Datok Sri Setia Utama H. Abdul Razak di Jalan Rumah Sakit Gg. Sai Kusin, Tanjungpinang, Minggu, (29/1).

Kunjungannya itu, untuk menjalin silaturahmi sekaligus membahas tentang rencana Dekranasda Kepri untuk menggunakan gambar Masjid Penyengat menjadi motif batik.

“ Divisi kewirausahaan Dekranasda Kepri merencanakan akan membuat batik dengan motif yang bercirikan Daerah Kepri, salah satunya adalah motif Masjid Penyengat dan motif Pecah Piring dari Istana Kota Piring yang nantinya akan dijadikan motif batik yang menjadi ciri khas dari Provinsi Kepri,” kata Hj. Dewi Kumalasari Ansar dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Ia menyebut hal itu dilakukan dengan harapan dengan menambahkan motif Masjid Penyengat dan motif Pecah Piring dari Istana Kota Piring masyarakat Indonesia atau manca Negara dapat melihat warisan budaya Kepri dan diharapkan dengan menambahkan motif tersebut batik Kepri dapat terus berkembang mewarnai khasanah busana Dunia.

Selain itu, Dewi Ansar juga menjelaskan kepada Abdul Razak bahwa Dekranasda Kepri akan mengusulkan kebaya Labuh sebagai salah satu warisan dunia tak benda ke United Nations of Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bersama 4 Negara lainnya yaitu Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan Thailand sebagai warisan budaya tak benda khas Melayu.

Ia meminta doa restu dari Abdul Razak agar kebaya Labuh yang merupakan pakaian tradisional Kepri dapat dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

"Keberadaan kebaya Labuh sudah saatnya diakui dunia sebagai busana yang khas dengan memperoleh pengakuan warisan dunia tak benda dari UNESCO agar tetap lestari," terangnya.

Dewi Ansar juga menyebutkan bahwa pihaknya senantiasa siap berkolaborasi dengan berbagai organisasi perempuan dan elemen masyarakat lainnya di Kepri menggiatkan upaya promosi kebaya Labuh sebagi warisan budaya tak benda khas Kepri.

"Semangat untuk melestarikan kebaya Labuh harus terus digaungkan oleh berbagai pihak, khususnya kepada generasi muda, cintailah kebaya Labuh kita sebagai budaya yang harus tetap dilestarikan," tegasnya.

Sementara itu, Ketua LAM Abdul Razak berharap generasi muda Kepri ambil peduli terhadap warisan budaya yang ada di Kepri dan dirinya juga mengharapkan generasi muda di Kepri dapat ambil bagian dalam melestarikan warisan budaya yang ada di Kepri.

"Saya berterimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan tersebut mudah-mudahan kebaya Labuh dapat menjadi salah satu warisan dunia tak benda dari Provinsi Kepri dan dapat terus melestarikannya," ujarnya. (ky)

 Editor : Herry

 

 

Posting Komentar