JAKARTA, Peristiwanusantara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan siap maju sebagai calon Presiden RI untuk Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024. Diusung Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat, jelang Pilpres 2024 Anies gencar melakukan safari politik. Alih-alih menggalang dukungan masyarakat, safari politik Anies justru dijegal atau mendapat penolakan di sejumlah daerah.
Menurut pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zahro, safari politik hakikatnya bertujuan untuk mengenal lebih jauh partai dan capres yang akan diusung.
“Para calon menyosialisasikan dirinya sah-sah saja, asalkan ditempuh melalui cara-cara yang benar dan tidak merugikan rakyat,” ujar Siti dikutip dari Lipi.go.id.
Lantas, mengapa safari politik Anies Baswedan mendapat penolakan di sejumlah daerah? Berikut fakta-faktanya, sebagaimana dirangkum Tempo dari berbagai sumber:
Izin Tempat Dicabut
Terbaru kasus penolakan safari politik Anies Baswedan terjadi di Aceh dan Riau. Anies dijadwalkan berkunjung ke Serambi Mekkah pada 2-3 Desember 2022 dan Pekanbaru 4 Desember 2022. Musababnya, seperti diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, yakni karena izin penggunaan tempat di kedua kota itu dicabut secara tiba-tiba oleh pemerintah daerah setempat.
Safari Politik Anies di Aceh Tetap Jalan
Sebelumnya, Ahmad menegaskan bahwa safari politik Anies ke Aceh bakal tetap jalan meski izin tempat dicabut sepihak oleh pemerintah daerah setempat.
“Kalau itu ditiadakan, takutnya itu menjadi hal-hal yang justru tidak kita inginkan. Jadi DPW tetap akan menyelenggarakan silaturahmi dalam format yang kita belum tahu seperti apa nanti,” kata dia saat dihubungi, Rabu, 30 November 2022.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyambangi Aceh sejak Jumat 2 Desember hingga Sabtu, 3 Desember 2022. Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menerangkan sambutan masyarakat Aceh menyambut Anies luar biasa.
“Luar biasa animo dari masyarakat,” kata Ali saat dihubungi, Sabtu, 3 Desember 2022.
Ali menyebut NasDem optimistis bisa meraup suara hingga 85 persen di Aceh. Pasalnya, kata dia, semua masyarakat Serambi Mekkah menjagokan Anies.
“Menang 85 persen. Maunya Anies semua,” ujarnya.
Spanduk Penolakan Anies di Jogja
Sejumlah spanduk berisi penolakan kedatangan Anies bertebaran di sepanjang jalan Kutu Asem dan Denggung, Kecamatan Mlati Sleman, Yogyakarta. Momen itu terjadi ketika Anies akan menghadiri Deklarasi Forum Kabah Membangun pada Rabu, 16 November 2022.
Dalam salah satu spanduk bergambar karikatur Anies di dalam bingkai lingkaran merah seperti tanda dilarang disertai tulisan 'Orang Munafik ! Membawa Agama Untuk Politik'.
Anies Ditolak di Ciamis
Seperti halnya di Jogja, spanduk berisi penolakan kedatangan Anies tersebar di Ciamis, Sabtu, 19 November 2022. Diketahui, isi spanduk penolakan Anies Baswedan mengatasnamakan Forum Santri Kabupaten Ciamis Menggugat. Spanduk itu bertuliskan
‘Menolak Anies Baswedan, Anies bapak politik identitas jualan agama dan ayat’.
Posting Komentar