-->

Ads (728x90)

Gunakan Material Dalam Negeri, PT DSAW Sukses Memproduksi Pipa untuk Proyek RDMP Lawe-Lawe
Walikota Batam Muhammad Rudi (Tengah) bersama Chairman Citramas Grup dan PT. Dwi Sumber Arca Waja  (DSAW), Kris Wiluan Usai Melepas Pipa Berdiamter 52 Inchi di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Nongsa, Kamis (24/11) (Fhoto : Ist)

BATAM, Peristiwanusantara.com  - Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Lawe-Lawe di Kilang Balikpapan merupakan proyek terbesar Pertamina. Proyek tersebut merupakan bagian dari upaya besar yang dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan energi nasional.

Proyek RDMP merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun oleh Pertamina untuk mengembangkan kapasitas pengolahan minyak yang sudah ada untuk pemenuhan kebutuhan BBM dalam negeri.

PT. Kilang Pertamina Internasional melalui kontraktor EPC, China Petroleum Pipeline Engineering dan Hutama Kara telah memberikan kepercayaan kepada PT. Dwi Sumber Arca Waja  (DSAW) Batam untuk memproduksi pipa 52 inch sekaligus sebagai Pipa Lepas Pantai terbesar pertama yang diproduksi di Indonesia.

“ Kami senang mampu menyelesaikan pembuatan pipa berdiameter 52 inchi ini dengan baik, meskipun melalui proses produksi dan persyaratan quality yang sangat tinggi,” kata Chairman Citramas Grup dan PT. Dwi Sumber Arca Waja  (DSAW), Kris Wiluan saat mendampingi Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam Muhammad Rudi melepas pipa berdiameter 52 inchi ini di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Nongsa, Kamis (24/11).

Ia menyebut pipa diameter 52 inch dengan tebal 1 inch, volume: 1200 batang (14 km), akan mendukung mega proyek Pertamina di Lawe-Lawe.

Pipa berdiameter 52 inchi ini diproduksi PT DSAW, perusahaan yang berada di Kawasan Industri Terpadu Kabil, Nongsa. Pipa tersebut akan digunakan sebagai pipa penyalur lepas pantai atau Offshore Line Pipe untuk proyek RDMP Lawe-Lawe Balikpapan milik PT Kilang Pertamina Balikpapan.

Persyaratan untuk membuat pipa penyalur lepas pantai (offshore line pipe) ini harus memaksimalkan penggunaan material dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk menunjang program UP3DN Pemerintah.

Untuk memproduksi pipa tersebut, PT. DSAW telah memaksimalkan penggunaan bahan-bahan yang diproduksi di dalam negeri serta bekerja sama dengan rekanan yang ada di dalam negeri.

Untuk plate baja digunakan produksi dari PT. Krakatau Posco, kemudian diproses menjadi pipa dengan menggunakan tenaga kerja lokal yang ahli dibidangnya oleh PT. DSAW. Sedangkan untuk pelapisan permukaan pipa juga dilakukan di Batam oleh PT. Bredero Shaw Indonesia.

Atas kerjasama tersebut, akhirnya PT. DSAW berhasil mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 45 persen.

Dalam sambutannya Kris Wiluan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajarannya yang telah bekerja keras dengan inovasi yang dilakukan. Ia turut menyampaikan apresiasi atas dukungan dari BP Batam.

“Terima kasih kepada BP Batam atas dukungan prasarana Kawasan dan infrastruktur yang disediakan untuk Kawasan Industri Kabil. Dengan kerja keras, kami berhasil dan dengan bangga dapat mempersembahkan produk pipa terbaik untuk mendukung proyek strategis nasional ini,” tutupnya.

Sebelumnya Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan pihaknya berharap pelepasan pipa 52 inchi produksi perusahaan di Batam ini tidak saja dilakukan hanya sekali ini saja tetapi dapat dilakukan seterusnya.  

"Baru saja kita melepas pipa buatan anak dalam negeri. Ini pelepasan yang pertama, mudah-mudahan nanti ada yang kedua, ketiga serta seterusnya," katanya. (rdk)



Posting Komentar