-->

Ads (728x90)

PERPAMSI Gelar Workshop Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman Pengelolaan Air Limbah Domestik
Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan, Binsar Tambunan Menyampaikan Pemaparannya Saat Menghadiri Workshop Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman Pengelolaan Air Limbah Domestik di Hotel Santika Batam, Kamis (27/10/2022) (Fhoto : Ist)


BATAM, Peristiwanusantara.com – Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) menggelar Workshop Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman Pengelolaan Air Limbah Domestik di Hotel Santika Batam, pada Kamis (27/10/2022).

Tujuan kegiatan ini digelar untuk memperkuat kelembagaan pengolahan air limbah domestik. Hal ini juga diperlukan, untuk mendorong dan meningkatkan peran perusahaan air minum dalam rangka memperluas usaha pengelolaan air limbah domestik.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan, Binsar Tambunan, Wakil Ketua Bidang Kemitraan Air Limbah Persatuan PERPAMSI, Sonny Salimi, General Manager Pengelola Lingkungan, Iyus Rusmana

Binsar Tambunan secara tertulis yang disampaikan Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait melalui WhasApp stafnya, Sabtu (29/10/2022) mengatakan saat ini pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) di Batam masih tahap penyelesaian.

Ia menyebut pengembangan IPALD berkapasitas 230 liter/detik itu dibangun untuk layanan pengelolaan air limbah di Batam Center dengan lokasi IPALD di Bengkong Sadai.

Dikatakannya tahapan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi pencemaran ke waduk duriangkang dan pantai teluk tering. Air limbah domestik tersebut diolah dan salurkan kembali ke waduk atau secara bertahap akan dikembangkan menjadi sumber air industry.

Ia juga menyampaikan bahwa Kota Batam sebenarnya memiliki jaringan tersier yang baik sehingga peristiwa kehilangan air terbilang minim dan Batam merupakan salah satu yang terbaik diantara kota-kota lain di Indonesia.

"Mencakup 80% pengembangan yang sistematis, kita terus mengembangkan beberapa sumber lainnya selain dari waduk-waduk yang sudah kita bangun. Hal ini harus dilakukan karena Kota Batam dengan jumlah 1,3 juta penduduk menghasilkan sekitar 70 persen air limbah, sehingga limbah sangat mencemari sumber air dan pantai yang ada di Batam," jelasnya.
Sementara Wakil Ketua Bidang Kemitraan Air Limbah Persatuan PERPAMSI, Sonny Salimi dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop ini merupakan langkah awal PERPAMSI dalam memperbaiki pengelolaan air minum dan sanitasi lingkungan.

"Harapan kami, kegiatan ini sebagai ajang untuk mencari ilmu mengenai air limbah agar mendapatkan ide demi pengelolaan air yang lebih maju lagi", ujar Sonny.

Sementara General Manager Pengelola Lingkungan, Iyus Rusmana menyampaikan bahwa kekurangan air bersih merupakan salah satu permasalahan yang dialami Batam dan limbah domestik yang dominan mencemari lingkungan.

"Limbah domestik merupakan pakan bagi tumbuhan eceng gondok. Tumbuhan eceng gondok akan memenuhi dan memperkecil permukaan DAM. Hal ini harusnya dihindari mengingat fungsi DAM di Batam berbeda dengan daerah lain, bukan menjadi tempat penetralisir melainkan sebagai penampungan air yang dikonsumsi,” ujar Iyus.

Hal ini menekankan bahwa pengelolaan air limbah harus sejalan dengan kebijakan sanitasi yang diwujudkan oleh peraturan pemerintah daerah. Perencanaan yang dilakukan harus efektif, efisien, berkelanjutan, dan terpadu.

Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan lapangan ke Instalansi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Bengkong Sadai. (rdk)

 

Posting Komentar