Tempat Hiburan Malam Brother Station di Jalan Adam Malik, Kelurahan Lobusona, Selasa (11/10/2022) (Fhoto : Brekson Sitorus) |
LABUHANBATU, Peristiwanusantara.com – Aktifitas Tempat Hiburan Malam (THM) di Jalan Adam Malik, Kelurahan Lobusona, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhanbatu sangat mengganggu kenyaman dan ketentraman warga yang tinggal di sekitar tempat hiburan malam tersebut.
THM tersebut awalnya bernama Discoty Hands dan sekarang berganti nama, Discoty Brothers Station, Discoty One Heart, Discoty Blink.
Lokasi tempat hiburan malam tersebut berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat, volume musicnya ditambah lagi suara kendaraan tamu yang berkunjung ke tempat hiburan malam tersebut membuat warga terganggu apalagi jika dibuka hingga tengah malam.
Selain resah atau terganggu akibat volume musiknya, warga juga mengkwatirkan tempat hiburan malam tersebut menjadi tempat peredaran narkotika dan tempat maksiat.
Menyikapi akan keluhan warga tersebut, Kasat Intelkam Polres Labuhanbatu AKP Sunarto saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya pada Selasa (11/10/2022) langsung merespon dan menyampaikan ucapan terima kasih atas informasi yang diberikan dan akan segera menindaklanjutinya.
“ Tks infonya kang, akan ditindaklanjuti,” katanya melalui telepon selulernya.
Ketua Granat (Gerakan Anti Narkoba) Labuhanbatu Fahmi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan sesuai dengan AD/ART hal tersebut bukan ranahnya, mereka hanya memberikan edukasi.
Salah seorang Tokoh Masyarakat Ustad Rendi ketika dikonfirmasi melalui hand phone selulernya pada Selasa (11/10/2022) mengatakan pihaknya dan kelompok ormas Islam sudah pernah melakukan aksi damai ke kantor DPRD Kabupaten Labuhanbatu untuk menyampaikan aspirasi agar Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu menurunkan Satpol PP bekerjasama dengan apparat penegak hukum agar menutup tempat hiburan malam Brothers Station dan tempat hiburan lainnya yang berada di sekitar Lobusona.
Berdasarkan informasi yang diketahuinya izin tempat hiburan malam tersebut sudah dicabut. Namun tempat hiburan malam itu masih terus melakukan aktivitasnya.
“ Sebelumnya kita sudah melakukan audensi agar tempat hiburan malam itu ditutup, karena diduga tempat transaksi narkoba dan tempat maksiat,” katanya.
“ Nanti dibilang ormas Islam tidak berbuat, kalau tidak ditutup kita akan turun melakukan aksi damai agar tempat hiburan malam tersebut ditutup,” tambahnya.
Kepala Lingkungan Lobusona Pairan saat ditemui di rumahnya pada Selasa (11/10/2022) mengatakan tempat hiburan malam tersebut sudah sering dirazia dan ditutup oleh aparat penegak hukum tetapi beberapa minggu kemudian tempat hiburan malam itu buka lagi.
“ Warga sering melapor kepada saya, sebab suara music dan kendaraan pengunjung tempat hiburan malam tersebut sangat menggangu kenyamanan dan istirahat warga pada malam hari,” katanya.
Ia mengatakan adiknya pernah dipanggil oleh pihak management tempat hiburan malam tersebut untuk diberikan sesuatu, tetapi beliau melarangnya karena kwatir warga akan marah kepadanya.
Pairan juga menceritakan ada seorang warganya yang akrab disapa Lelek, rumah tangganya berantakan bahkan Lelek dengan istrinya dikabarkan telah berpisah dan rumahnya sudah dijual.
“ Rumahnya dekat ke tempat hiburan malam itu dan sering tidak pulang lantaran sering bermain ke tempat hiburan malam itu,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Beti, warga yang berdampingan dengan tempat hiburan malam tersebut juga mengatakan keluarganya sangat terganggu mendengar suara music dan suara kendaraan yang berkunjung ke tempat hiburan malam tersebut.
“ Yang paling sedih bang ibu yang tinggal di belakang rumah saya yang rumahnya berada di belakang Discoty Brothers Station kerap mengungsi ke rumah saya karena terganggu akibat suara musiknya. Kami memohon kepada Pemerintah dan aparat penegak hukum agar menindak tempat hiburan malam tersebut,” kata Beti.
Sementara hingga berita ini diupload belum diperoleh keterangan terkait masalah ini dari pihak management Discoty Brothers Station dan tempat hiburan malam lainnya yang berada di lokasi tersebut. Wartawan kami sedang berupaya mengejar untuk memperoleh keterangan terkait masalah ini dari pihak management tempat hiburan malam tersebut. (BS)
THM tersebut awalnya bernama Discoty Hands dan sekarang berganti nama, Discoty Brothers Station, Discoty One Heart, Discoty Blink.
Lokasi tempat hiburan malam tersebut berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat, volume musicnya ditambah lagi suara kendaraan tamu yang berkunjung ke tempat hiburan malam tersebut membuat warga terganggu apalagi jika dibuka hingga tengah malam.
Selain resah atau terganggu akibat volume musiknya, warga juga mengkwatirkan tempat hiburan malam tersebut menjadi tempat peredaran narkotika dan tempat maksiat.
Menyikapi akan keluhan warga tersebut, Kasat Intelkam Polres Labuhanbatu AKP Sunarto saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya pada Selasa (11/10/2022) langsung merespon dan menyampaikan ucapan terima kasih atas informasi yang diberikan dan akan segera menindaklanjutinya.
“ Tks infonya kang, akan ditindaklanjuti,” katanya melalui telepon selulernya.
Ketua Granat (Gerakan Anti Narkoba) Labuhanbatu Fahmi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan sesuai dengan AD/ART hal tersebut bukan ranahnya, mereka hanya memberikan edukasi.
Salah seorang Tokoh Masyarakat Ustad Rendi ketika dikonfirmasi melalui hand phone selulernya pada Selasa (11/10/2022) mengatakan pihaknya dan kelompok ormas Islam sudah pernah melakukan aksi damai ke kantor DPRD Kabupaten Labuhanbatu untuk menyampaikan aspirasi agar Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu menurunkan Satpol PP bekerjasama dengan apparat penegak hukum agar menutup tempat hiburan malam Brothers Station dan tempat hiburan lainnya yang berada di sekitar Lobusona.
Berdasarkan informasi yang diketahuinya izin tempat hiburan malam tersebut sudah dicabut. Namun tempat hiburan malam itu masih terus melakukan aktivitasnya.
“ Sebelumnya kita sudah melakukan audensi agar tempat hiburan malam itu ditutup, karena diduga tempat transaksi narkoba dan tempat maksiat,” katanya.
“ Nanti dibilang ormas Islam tidak berbuat, kalau tidak ditutup kita akan turun melakukan aksi damai agar tempat hiburan malam tersebut ditutup,” tambahnya.
Kepala Lingkungan Lobusona Pairan saat ditemui di rumahnya pada Selasa (11/10/2022) mengatakan tempat hiburan malam tersebut sudah sering dirazia dan ditutup oleh aparat penegak hukum tetapi beberapa minggu kemudian tempat hiburan malam itu buka lagi.
“ Warga sering melapor kepada saya, sebab suara music dan kendaraan pengunjung tempat hiburan malam tersebut sangat menggangu kenyamanan dan istirahat warga pada malam hari,” katanya.
Ia mengatakan adiknya pernah dipanggil oleh pihak management tempat hiburan malam tersebut untuk diberikan sesuatu, tetapi beliau melarangnya karena kwatir warga akan marah kepadanya.
Pairan juga menceritakan ada seorang warganya yang akrab disapa Lelek, rumah tangganya berantakan bahkan Lelek dengan istrinya dikabarkan telah berpisah dan rumahnya sudah dijual.
“ Rumahnya dekat ke tempat hiburan malam itu dan sering tidak pulang lantaran sering bermain ke tempat hiburan malam itu,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Beti, warga yang berdampingan dengan tempat hiburan malam tersebut juga mengatakan keluarganya sangat terganggu mendengar suara music dan suara kendaraan yang berkunjung ke tempat hiburan malam tersebut.
“ Yang paling sedih bang ibu yang tinggal di belakang rumah saya yang rumahnya berada di belakang Discoty Brothers Station kerap mengungsi ke rumah saya karena terganggu akibat suara musiknya. Kami memohon kepada Pemerintah dan aparat penegak hukum agar menindak tempat hiburan malam tersebut,” kata Beti.
Sementara hingga berita ini diupload belum diperoleh keterangan terkait masalah ini dari pihak management Discoty Brothers Station dan tempat hiburan malam lainnya yang berada di lokasi tersebut. Wartawan kami sedang berupaya mengejar untuk memperoleh keterangan terkait masalah ini dari pihak management tempat hiburan malam tersebut. (BS)
Posting Komentar