-->

Ads (728x90)

 

BKKBN Provsu Harapkan Melalui Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK Prevalensi Stunting Dapat Diturunkan
Kegiatan Advokasi dan KIE tentang Promosi dan Kie Pengasuhan  1000  HPK  Dalam Rangka  Percepatan Penurunan Stunting 2022di Aula Bappeda Kota Tebing Tinggi, .Jumat (14/10/2022)(Fhoto : Ist)


TEBING TINGGI, Persitiwanusantara.com - Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, dengan target penurunan yang signifikan, yaitu dari kondisi 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara (Provsu) melalui Rosidah Rohna Berutu, SKM, M.Kes saat menghadiri kegiatan Advokasi dan KIE tentang Promosi dan Kie Pengasuhan  1000  hari pertama kehidupan (HPK)  dalam  rangka  percepatan  penurunan stunting 2022 pada Jumat (14/10/2022) di Aula Bappeda Kota Tebing Tinggi.

Ia menyebut berdasarkan studi status gizi Indonesia tahun 2021, angka stunting di Provinsi Sumatera Utara adalah 25,8 persen. Hal ini berarti, setiap ada 4 orang anak, terdapat 1 orang anak yang stunting. Angka stunting tertinggi berada di Kabupaten Mandailing Natal dengan angka stunting sebesar 47,7 persen dan angka stunting yang terendah berada di Kabupaten Deli Serdang dengan angka stunting sebesar 12,5 persen dan Kota Tebing Tinggi sebesar 17,3 persen.

“ Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting telah menjadi dasar hukum untuk melakukan penguatan kerangka substansi, intervensi, pendanaan, serta pemantauan dan evaluasi yang diperlukan dalam berbagai upaya percepatan penurunan stunting,” katanya.

Pemerintah juga telah mengukuhkan 5 pilar utama yang sangat penting dalam percepatan penurunan stunting, yaitu komitmen politik dan kepemimpinan nasional dan daerah, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi program pusat, daerah dan masyarakat, ketahanan pangan dan gizi, dan monitoring dan evaluasi.

Diakhir, Rosidah berharap melalui kegiatan ini kiranya dapat melakukan hal-hal untuk menurunkan prevalensi stunting.

"Melalui kegiatan ini nantinya kita dapat saling berbagi pengetahuan dan berdiskusi tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting melalui promosi dan kie pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan," tutupnya.

Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Sekda Kota Tebingtinggi Drs. Bambang Sudaryono dan turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Tebing Tinggi Ny. Harliaminda Dimiyathi, Danramil 13/TT Kapten Inf Budiono, Kemenag Tagor Mulia, S.Sos I, dan Perwakilan para OPD. (Ta)



Posting Komentar