-->

Ads (728x90)

Ketakutan Pedagang Akan Kurangnya Daya Beli di Pasar Relokasi Puan Ramah Dijawab Begini Oleh Pemko
Pedagang Pasar Puan Ramah, Selasa (27/9/2022) (Fhoto : Angga Prasetyo)

TANJUNG PINANG, Peristiwanusantara.com - Sudah hampir seminggu pasar relokasi Puan Ramah yang berada di Kijang Lama  beroperasi. Meski begitu, pasar yang menjadi pengganti sementara pasar baru itu tampak syarat akan keluhan dari para pedagang. 

Mulai dari fasilitas yang belum memadai, hingga kurangnya daya beli menjadi keluhan yang terus saja dikeluhkan oleh sebagian pedagang disana. 

Dani, pedagang rempah dan bumbu dapur salah satunya. Ia mengeluhkan kurangnya daya beli masyarakat. 

Penyebabnya tak lain karena masyarakat masih belum banyak yang tahu akan kepindahan mereka dari pasar baru ke pasar relokasi itu, dan juga karena banyaknya langganan mereka yang berasal dari pulau yang sudah tentu akan merasa keberatan jika harus berbelanja ke pasar yang letaknya cukup jauh, di KM 7 itu. 

 "Jelas jauhlah, mungkin karena langganan masih mencari-cari. Memang kelihatannya  ramai orang masuk, tapi kalau untuk penghasilan perhari masih jauh dari yang di sana," ucapnya, Selasa

Tak hanya mengeluhkan kurangnya daya beli masyarakat, Dani juga mengeluhkan kecilnya meja tempat ia berjualan. Dimana ia dengan terpaksa harus menumpang atau memakai meja pedagang lain di sebelahnya. 

"Mejanya gak memadai sekali. Kalau untuk jualan tahu tempe ya bisa, tapi kalau untuk jual bumbu dan rempah seperti saya ini tidak bisa karena kita di pasar baru itu saja 4 kios dan itu ful barang, sementara barang kami yang ada di sini belum sampai seperempat itu pun belum cukup," kata Edi. 

Hal senada juga dikeluhkan Ahmad sorang pedagang ayam potong yang sudah puluhan tahun berdagang di Pasar Baru Tanjungpinang. Ia juga mengeluhkan kurangnya pembeli meskipun ia sendiri baru sehari pindah dan berjualan di pasar Puan Ramah tersebut. 

"Kalau di Pasar Baru sehari bisa habis 60 ekor. Kalau disini 20 ekor saja susah," kata Ahmad. 

Ahmad menilai untuk ukuran pedagang ayam potong sepertinya, meja di Pasar Puan Ramah itu kurang besar. 

"Mejanya kurang besar untuk ukuran satu pedagang, apalagi pedagang ayam potong seperti saya ini. Kita di Pasar Baru sana sampai 2 meja," kata dia. 

Mendengar keluhan yang berlarut-larut itu Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui Sekretaris Daerah Kota Tanjungpnang, Zulhidayat, angkat bicara. 

Menurut Zulhidayat, ada tidaknya pembeli tergantung harga barang yang mereka jual, dan bersih tidaknya tempat mereka berjualan. 

"Justru pedagang dan yang namanya orang jualan itu kekuatannya ada diharga yang lebih murah dan bersih," kata dia 

Sejauh ini, Pemko sendiri, kata dia, sudah melakukan sosialisasi. Bahkan, pada hari Sabtu dan Minggu seluruh pegawai Pemko Tanjungpinang dihimbau untuk berbelanja di pasar tersebut. 

"Tapi pada hari Sabtu dan Minggu kemarin ketika pegawai banyak yang datang, mereka mengeluhkan banyak pedagang yang belum lengkap. Nah itu juga yang saya rasa harus diperhatikan bersama-bersama. Oleh karena itu perlunya kerjasama antara pedagang dan pemerintah," ucapnya. 

Kemudian untuk fasilitas seperti meja yang dinilai kurang besar, Zulhidayat meminta para pedagang untuk memakluminya lantaran pasar tersebut merupakan pasar sementara yang sudah barang tentu fasilitasnya tidak sama dengan pasar permanen seperti sebelumnya. 

Meski begitu, Pemko, kata dia, akan memberikan solusi berupa bangsal tambahan untuk mengakomodir keterbatasan tempat pedagang meletakkan barang dagangannya, terutama pedagang ikan yang memang memerlukan tempat yang besar, dan hal ini juga sudah disetujui sejumlah pedagang. 

"Intinya Pemko itu tidak akan lepas tangan, karena Pemko sendiri punya kewenangan untuk mengajak pegawai berbelanja disitu dan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti gerak jalan untuk meramaikan. Namun, pedagang juga harus bekerjasama dengan cara lengkapi dulu pasar itu supaya orang datang kesannya dapat, lengkap dan bersih," pungkasnya. 

Penulis : Angga

Posting Komentar